AMBON, Siwlaimanews – Harga minyak goreng saat ini mengalami kenaikan yang cukup signifikan, hal itu membuat Pemda Maluku menggelar pasar murah minyak goreng yang dilaksanakan secara mobile.

Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno mengaku, pasar murah khusus minyak goreng ini dilakukan, sebab harga minyak goreng mengalami kenaikan secara nasional.

Kenaikan harga minyak goreng ini dikarenakan harga bahan baukunya atau CPO juga mengalami kenaikan di pasar internasional, sejak bulan September kemarin.

“Dari bulan September itu harga minyak goreng 1 liter yang kemasan premium itu Rp17 ribu, kini sudah naik jadi Rp20 ribu sampai dengan Rp21 ribu di pasar,” ungkap Wagub usai melepas pasar murah secara mobile jelang Natal di halaman Knator Gubernur Maluku, Senin (13/12).

Pasar murah khusus minyak goreng ini kata Wagub akan dilaksanakan mulai hari ini, Senin (13/12) sampai Sabtu (18/12), dengan mengelilingi 43 titik di wilayah Kota Ambon dan Pulau Ambon baik di kawasan Muslim maupun Kristen.

Baca Juga: RAPBD Maluku 2022 Dipatok 2.87 Triliun

Pada pasar murah ini minyak goreng dijual dengan harga lama yakni Rp17 ribu. Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama pemda dan para distributor yang diminta bantuan mereka.

“Kita minta bantuan para distributor ini agar jual minyak goreng dengan harga lama, walaupun stok baru dengan modal sudah diatas Rp17 ribu, namun karena ini adalah bantuan kepada masyarakat, maka mereka mau membantu melaksanakan pasar murah minyak goreng ini dan mudah-mudahan ini bermanfaat,” tandas Wagub

Saat ditanya untuk stok minyak goreng sendiri di Maluku kata Wagub, sampai saat ini masih mencukupi bahkan dalam waktu dekat stok baru juga akan masuk lagi, sebab para distributor sudah memperehitungkannya.

“Kemarin akhir November kami lakukan pemantapan bersama komisi III dan Bappeda ke Sulsel dan Jatim untuk pastikan distribusi kebutuhan pokok ke Maluku lancar dan ternyata di Sulsel dalam pertemuan dengan Direksi PT Interfla yang memproduksi tepung terigu, kita dilaporkan sejak bulan Oktober itu ada 60 kontiner terigu tujuan Maluku tertahan di Makassar karena keterbatasan spece kargo,” tutur Wagub.

Kemudian dari Makassar rombongan menuju ke Surabaya untuk bertemu dengan seluruh direksi operator pelayaran dan dalam pertemuan itu pemda minta bantuan dan akhirnya dipenuhi, dimana pada akhir November dilaporkan 60 kontener yang tertahan tersebut sudah terangkut dan telah tiba di Ambon. (S-45)