Pemprov Berupaya Kendalikan Inflasi di Maluku
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Provinsi Maluku mencanangkan gerakan menanam cabai dan Bawang Merah sebagai upaya mendukung gerakan nasional pengendalian inflasi pangan (GNPIP).
Kegiatan yang secara serentak di 11 kabupaten kota se-Maluku ini sebagai upaya untuk mengajak masyarakat untuk menanam bahan pangan pemicu inflasi sekaligus sebagai upaya mengendalikan inflasi di daerah.
Gerakan tanam cabai dan Bawang Merah dilakukan oleh Wakil Gubernur Maluku, Barnabas Nathaniel Orno bersama forkopimda Maluku, diantaranya, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh Aris Setyawibawa, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Kepala Perwakilan BI Bakti Artanta, Penjabat Sekda Sadli Ie, Penjabat Walikota Boedewin Wattimena, Rektor Unpatti M.J. Sapteno.
Kegiatan tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Pertanian bekerjasama Universitas Pattimura bertempat di Kebun Percontohan milik Kelompok Mutiara Pattimura, Unpatti Ambon, Selasa, (20/9).
Gubernur dalam arahannya yang disampaikan Wagub Barnabas Orno, memberikan apresiasi kepada tim pengendaliaan inflasi daerah Maluku yang telah menggagas pola kolaborasi multi pihak antara Kodam XVI/ Pattimura, Bank Indonesia dan Unpatti Ambon, sebagai tindak lanjut dari arahan Presiden dalam penanganan inflasi.
“Dalam rapat koordinasi TPID Provinsi Maluku beberapa waktu yang lalu, gubernur telah menginstruksikan kepada TPID untuk mengambil langkah dalam menekan laju inflasi yang meningkat pada bulan Juli dan Agustus di Maluku,” katanya.
Terkait upaya tersebuttelah mengeluarkan surat edaran kepada bupati/ walikota untuk pengendalian inflasi komoditas pangan.
“Upaya lainnya, dimana pemerintah juga telah melaksanakan operasi pasar dan mendorong gerakan menanam cabai dan bawang merah, untuk kabupaten kota, sebagai upaya mendukung GNPIP di Maluku,” jelasnya.
Olehnya perlu langkah-langkah untuk percepat mengatasi inflasi seperti bangun kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanganan inflasi khususnya komoditas pangan pemicu inflasi.
Selanjutnya meningkatkan kewaspadaan bersama atas kenaikan harga BBM yang akan berdampak pada peningkatan harga komoditas pangan, dan terganggunya distribusi komoditas pangan antar wilayah di Maluku.
Tidak hanya itu melakukan inovasi dan terobosan baru dalam menjaga ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi antar berbagai pihak terus terjaga.
“Gerakan tanam komoditas pangan pemicu inflasi, agar dilakukan secara berkelanjutan di semua sentra produksi pada kabupaten kota di Maluku, ungkapnya.
Sementara itu, Kadis Pertanian Maluku, Ilham Tauda menjelaskan, pencanangan gerakan ini dilakukan secara serempak di 11 kabupaten kota dengan total luas areal pertanaman cabai seluas 100 hektar dan bawang merah 66,4 hektar,
Ia merincikan untuk tanaman cabai dilakukan di Kabupaten Malteng seluas 30 hektar, SBB 20 hektar, Ambon 20 hektar, Buru 20 hektar, Tual 10 hektar dan Kabupaten Aru 10 hektar.
Sedangkan komuditas Bawang Merah dengan luasan areal di Kabupaten Maluku Tenggara 34,3 hektar, MBD 7,1 hektar, Tual 5 hektar, SBT 10 hektar dan Malteng 10 Hektar.
Pada kesempatan itu juga dibagikan bibit cabai sebanyak 12.700 polybag, dimana perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku membantu 10.200 anakan.
Bantuan ini akan diberikan kepada kelompok masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, kampus, kelompok TP PKK serta kelompok penerima lainnya untuk dikembangkan secara mandiri pada lingkungan masing-masing.
“Kami juga melaporkan bahwa hari ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia juga menyerahkan bantuan secara simbolis antara lain 1 unit alsintan cultivator Desa Taeno, Mesin jahit karung 1 unit kepada Gapoktan Wanareja, 1 unit grand house kepada pesantren Ishaka Desa Batu Merah. Dukungan juga diberikan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan menyiapkan 50.000 anakan cabai yang akan dibagikan kepada para petani di Maluku,” tandasnya.
Sementara itu Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa yang menghadiri acara tersebut mengatakan pencanganan dilakukan hari ini bertujuan memperkuat kemampuan wilayah untuk menyediakan pangan terhadap masyarakat Maluku.
“Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk mendukung sektor pertanian yang dibutuhkan masyarakat. Upaya ini dapat menopang ekonomi masyarakat dan laju inflasi tidak terlalu berdampak pada ekonomi masyarakat, serta usaha di bidang pertanian juga dapat ditingkatkan,” terang Pangdam.
Lebih lanjut, Pangdam mengatakan Kodam XVI/ Pattimura berkomitmen untuk berkontribusi dalam menyukseskan program pemerintah Provinsi Maluku dalam pengendalian inflasi pangan.
“Kodam akan senantiasa membantu tercapainya program pembangunan di daerah baik pada aspek kemananan maupun kesejahteraan,” imbuhnya. (S-09)
Tinggalkan Balasan