AMBON, Siwalimanews – Guna mendukung pengembangan pariwisata dengan konsep kolaborasi antara alam dan seni budaya di Kota Ambon, maka pemernitah kota mewajibkan setiap desa dan negeri maupun kelurahan miliki sanggar seni dan budaya.

Selain itu, harus mempunyai kreasi lain, seperti menciptakan satu tarian atau musik khas yang menjadi ciri dari desa atau negeri itu sendiri

“Ini dalam rangka mendukung pengembangan pariwisata yang akan dikembangkan di kota ini, maka seperti yang saya katakan, bahwa setiap desa/negeri wajib punya sanggar seni,” tandas Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena saat membuka kegiatan pengutan jejaring tata kelola destinasi parawisata di Kota Ambon, yang berlangsung disalah satu hotel, Kamis (26/10).

Walaupun kata walikota, untuk mewujudkan itu, Pemerintah Kota Ambon mempunyai keterbatasan, terutama soal anggaran untuk membangun itu semua. Karena itu, dukungan pemerintah pusat melalui Kementrian Pariwisata, sungguh diharapkan.

“Kalau berharap pemerintah kota yang melakukan itu, mungkin 10 sampai 15 tahun kedepanpun belum bisa terwujud. Oleh karena itu kami perlu dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah pusat untuk bagaimana kita mau membangun Kota Ambon sebagai tempat kunjungan dari para wisatawan,” ucap walikota.

Baca Juga: Kepala SMK 5 Arahkan Dewan Guru Pilih Widya Pratiwi

Apalagi menurut walikota, persoalan sampah di Kota Ambon juga masih menjadi salah satu tugas berat. Ini berkaitan dengan pengembangan pariwisata, dimana orang harus melihat Ambon bersih dalam setiap kunjungan wisatanya.

“Artinya bagaimana orang berkunjung dengan melihat sampah masih ada di mana-mana. Ini persoalan kita, karena dengan armada yang minim, harus melayani sampah. Ini faktor-faktor yang mempengaruhi sebenarnya, karena itu, kami berusaha dengan apa yang kami punya,” tandas walikota.(S-25)