AMBON, Siwalimanews – Pemkot Ambon menyedikan rumah sakit darurat untuk me­nangani pasien Covid-19.

Wakil Walikota Ambon, Sya­rif Hadler mengaku, Pem­prov Maluku telah bersedia meminjamkan Balai Diklat Per­tanian untuk dijadikan RS darurat.

“Kita dipinjamkan Balai Pertanian untuk kita gunakan sebagai RS darurat. Setelah ini nanti dipimpin oleh bapak Asisten II bersama de­ngan Dinas Kesehatan, BPBD, Pol PP, Dinas PU dan Lingkungan Hi­dup turun untuk melihat secara lang­sung,” tandas Hadler kepada warta­wan di Balai Kota, Jumat (12/6).

Lanjut Hadler, dokter dan perawat yang bertugas melayani pasien di rumah sakit darurat itu akan bekerja secara shift.

“Setiap hari yang bertugas di sana itu adalah satu dokter dan dibantu oleh kurang lebih sembilan orang perawat, mereka akan bertugas se­lama dua minggu dengan satu hari tiga shift,” jelasnya.

Baca Juga: 18 Paramedis RS Tulehu Terpapar Corona

Usai bertugas selama dua minggu, para tenaga medis tersebut akan dikarantina di Balai Diklat Agama selama dua minggu. Setelah itu baru dikembalikan ke rumah ma­sing-masing. “Sudah dipastikan mereka akan tinggalkan keluarga mereka selama satu bulan,” ujarnya.

Hal ini patut diapresiasi. Ini meru­pakan pengorbanan tenaga medis terhadap para pasien. Karena itu ja­ngan ada yang berpikir aneha-aneh.

“Kenapa saya harus sampaikan ini supaya kita semua tahu bahwa pe­ngorbanan dari petugas kesehatan kita ini luar biasa, sehingga jangan ada yang mengatakan bahwa ini dipolitisir, lalu kemudian ini ada dibisniskan,” tandas Hadler.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menam­bahkan, terdapat 40 kamar yang berada di Balai Diklat Pertanian. Apabila tiga rumah sakit darurat lain sudah penuh, dapat dipindahkan ke Balai Diklat Pertanian.

“Disediakan 40 kamar, satu kamar berisi 1 orang. Kalau misalnya BPS­DM, LPMP, Balai Diklat Perikanan sudah penuh, dapat dimasukkan ke Balai Diklat Pertanian, dan ini sudah merupakan RS darurat yang keem­pat, dan ini akan dikelola langsung oleh Pemerintah Kota Ambon,” jelasnya.

Ia juga menambahkan, penanga­nan Covid-19 merupakan tanggung jawab bersama.Semakin banyak trac­king dilakukan akan semakin cepat memutuskan mata rantai penyebaran Covid-19 di kota Ambon.

“Jangan kaget, karena suatu waktu dia akan naik tinggi, karenaa hasil tracking yang lebih cepat, supaya cepat putus mata rantai,” tandasnya. (Mg-6)