Pemkot Optimalkan Pembangunan di 2021
AMBON, Siwalimanews – Walikota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan di tahun 2021 ini pihaknya akan mengoptimalkan pembangunan di Kota Ambon.
“Tema pembangunan tahun 2021 ini akan terfokuskan pada percepatan pemulihan ekonomi, layanan minimal dan harmonisasi sosial. Tema pembangunan tersebut juga memperhatikan gambaran kondisi ekonomi makro yang menjadi asumsi dalam pelaksanaan APBD Tahun 2021,” ungkap Walikota, saat membuka tahun kerja 2021 dan menutup tahun kerja DPRD tahun 2020, melalui zoom meeting dari ruang kerjanya, Jumat (8/1).
Dijelaskan, berbagai tantangan pembangunan yang ada memotivasi pihaknya, untuk terus benahi lagi Kota Ambon, agar menjadi lebih baik kedepannya.
“Saya meminta kepada DPRD untuk dapat bersinergi, membantu pemerintah, mengawal pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan di kota ini agar kedepannya tidak lagi ada krisis terkait dengan hal-hal mendasar kebutuhan masyarakat, hiruk-pikuk lalulintas khas perkotaan, serta kemampuan masyarakat dalam menyikapi kemajuan teknologi,” ujarnya.
Seiring dengan dinamika pemerintahan, kata dia, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat kedepan, maka Pemerintah Kota Ambon, sangat mengharapkan dukungan dari DPRD Kota Ambon melalui saran dan masukan serta pokok pikiran yang konstruktif bagi suksesnya program kerja dan agenda pemerintahan di tahun 2021.
Baca Juga: Masuk Zona Merah, Pemda Aru Batasi Orang Keluar Masuk“APBD tahun 2021 adalah kebijakan pembangunan Kota Ambon sesuai dengan visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), yakni perwujudan Ambon harmonis, sejahtera religius, melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memperkokoh Kota Ambon sebagai kota wisata kreatif,” katanya.
Tantangan pemerintah Kota Ambon saat ini yang harus dikerjakan dalam APBD 2021 terkait dengan Kota Ambon sebagai pusat kegiatan nasional, yang juga merupakan ibukota provinsi, dengan konsentrasi aktivitas ekonomi, sosial maupun, politik.
Tantangan di bidang lingkungan, pengelolaan daerah resapan air, daerah aliran sungai, hingga daerah-daerah rawan bencana, masih menjadi pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Yang juga persoalan khas perkotaan, seperti kemacetan lalu lintas, pasar dan terminal, penduduk miskin, permukiman kumuh, serta masalah-masalah sosial kemasyarakatan lainnya serta pesatnya perkembangan teknologi yang memiliki dampak positif dan negatif, yang apabila salah pergunakan dapat berimplikasi pada hal lain yang lebih sensitif,” katanya. (S-52)
Tinggalkan Balasan