AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon me­mastikan harga kebutuhan pangan hampir di seluruh Indonesia me­lonjak naik.

Hal ini berdampak pada tingginya angka Inflasi termasuk di Provinsi Maluku terkhusus Kota Ambon.

Mengantisipasi itu, Pemerintah Kota Ambon gencar menggelar gerakan pangan murah yang dilak­sanakan sejak bulan Juli hingga saat ini setiap hari Selasa.

“Ini langkah strategis Pemkot Ambon yang tengah berupaya untuk menurunkan angka inflasi. Sebab kita ketahui bersama bahwa saat ini harga pangan di selu­ruh wilayah di Indonesia mengalami kenaikan harga,” ujar Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi Pemba­ngunan dan Kesra, Ronald Lekransy.

Pemerintah Kota Ambon, lanjut­nya  terus berupaya untuk menekan tingginya harga barang kebutuhan masyarakat.

Baca Juga: Sambut Hantaru ke-64, Jajaran Kantor Pertahanan Aru Gelar Jalan Sehat

Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar pangan murah yang berlokasi di jalan Pantai Mar­dika, tepatnya tiap hari Selasa.

“Kegiatan ini merupakan salah satu implementasi strategi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dengan menjaga daya beli masyarakat,” terangnya.

Sementara itu, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Ambon, Muhammad Abdul Aziz me­nyebutkan, sejak GPM digelar, penu­runan angka inflasi di Kota Ambon mengalami tren positif.

“Langkah yang dilakukan oleh Pemkot Ambon mesti dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, juga membantu masyarakat untuk mem­peroleh pangan yang murah karena harga yang terjangkau,” ujarnya.

Ia merincikan barang kebutuhan yang dijual yakni beras premium Rp 65 ribu/5 kg, beras SPHP Rp 60 ribu/5 kg, telur ayam Rp 52 ribu/rak, minyak goreng Rp 14 ribu/botol, bawang merah Rp 22 ribu/kg, bawang putih Rp 33 ribu/kg.

Kemudian tomat Rp 18 ribu/kg, Sayuran segar (sawi/bayam/kang­kung) Rp 6 ribu/ikat, cabe keriting Rp 35 ribu/kg, cabe rawit Rp 40 ribu/kg, gula pasir Rp 16 ribu/kg dan Ikan Rp 15 ribu/tumpuk.

“OPD-OPD yang terlibat dalam kegiatan ini diantaranya Dinas Perin­dag, Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan serta Dinas Perikanan,” jelasnya. (S-29)