Pemkot Ambon Diminta tak Intervensi Pengangkatan Raja Kilang
AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kota Ambon diminta tidak mengintervensi pengangkatan Raja Kilang Kecamatan Leitimur Selatan Kota Ambon yang saat ini sementara berproses di mata rumah parenta keturunan de Queljoe.
Mendatangi Redaksi Siwalima Selasa (7/7), mata rumah parenta dari klan de Queljoe mengaku sebagai keturunan raja di Negeri Kilang, keluarga de Queljoe saat ini sementara merembuk untuk memilih figur yang pantas dan tepat untuk memimpin masyarakat Kilang kedepannya.
Sayangnya, ada dugaan Pemkot Ambon melalui Penjabat Negeri Kilang sengaja mengintervensi untuk menggagalkan upaya mata ruma parenta dari klan de Queljoe mengangkat figur yang tepat memimpin Kilang.
“Ada dugaan kami pemerintah sengaja mau intervensi pemilihan figur raja melalui mata rumah parenta. Ini karena suksesi Walikota Ambon 2022. Tapi semoga dugaan kami salah. Kalau toh intervensi ini untuk kebaikan, kami berharap usulan figur dari keluarga keturunan Carolus George de Queljoe yang berjalan sudah sesuai mekanisme ini diterima dan diproses oleh Pemkot agar Negeri Kilang secepatnya punya raja definitif,” ujar salah satu keturunan Carolus George de Queljoe.
Dia menjelaskan, kecurigaan pihaknya cukup beralasan, lantaran sejak awal proses untuk pemilihan kepala mata rumah parenta ada upaya kelompok tertentu yang ingin menggagalkannya.
Baca Juga: DPRD Akui Tahun Ini Proyek Jalan Hutumuri Terhenti“Yang mau menggagalkan itu sebetulnya dari klan de Queljoe juga sama-sama punya hak maju menjadi raja. Tapi kan ini harus dimusyawarakan. Nah kami keluarga besar de Queljoe sudah duduk bersama hendak memilih kepala mata rumah parenta, tiba-tiba ada klaim dari keluarga de Queljoe yang lain bahwa sudah ada calon kepala mata rumah parenta sekaligus calon raja. Ini kan melanggar etika. Bagi kami keturunan Carolus George de Queljoe punya hak yang sama dengan klan de Queljoe lain untuk maju mencalonkan diri sebagai raja. Musyawarah untuk mufakat diantara mata rumah parenta itulah calon raja dan bukan diangkat sesuka hati,” bebernya.
Keturunan Carolus George de Queljoe ini mengatakan, pihaknya tidak berambisi untuk mencalonkan diri sebagai raja meskipun mempunyai hak dan kedudukan yang sama untuk menjadi raja Kilang.
“Kita tidak berambisi, tetapi mari pentahapan dan proses ke arah itu kita lalui secara baik melalui musyawarah untuk mufakat. Jangan by pass seolah-olah calon tunggal tidak ada figur lain yang berkualitas. Berkualitas disini soal tingkat pendidikannya, kapabilitasnya dan tentu kemampuan memimpin. Nah, figur ini yang oleh mata rumah parenta mau pilih siapa yang pantas. Tapi tiba-tiba ada nama lain yang muncul diluar kesepakatan keluarga mata rumah parenta. Figur yang sebetulnya tidak punya kemampuan dan itu diketahui seluruh masyarakat Kilang. Yang anehnya penjabat negeri Kilang seolah membiarkan proses-proses itu,” bebernya.
Ia berharap, penjabat sementara Negeri Kilang tegas dalam menyikapi proses pemilihan kepala mata rumah parenta dari keluarga besar de Queljoe, lantaran semua pentahapan pemilihan kepala mata rumah sudah dilaluinya dan berkas sudah diserahkan ke pemerintah dalam hal itu Penjabat Pemerintah Negeri Kilang, Y Resmol.
“Kita sudah berembuk dari keluarga besar de Queljoe siapa kepala mata rumah parenta. Nah, tanggal 4 Juli kemarin semua pentahapan jalan difasilitasi kepala soa dan kepal saniri. Semuanya sudah selesai. Tapi saat berita acara mau diserahkan ke Penjabat ada pernyataan yang dikeluarkan bahwa harus berkonsultasi dulu dengan walikota Ambon. Ini kan sesuatu yang tidak bisa kami terima karena ini menyangkut negeri adat yang domainnya adalah persoalan adat yang harus diselesaikan oleh anak-anak adat dan bukan pemerintah yang campur tangan disini. Jadi kami harap, pemkot jangan intervensi persoalan pemilihan Raja Kilang,” harap de Qulejoe. (S-32)
Tinggalkan Balasan