AMBON, Siwalimanews – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Provinsi Maluku menyatakan kesiapannya untuk memperjuangkan semua hasil focus group discussion (FGD) kedalam ranperda tentang pembentukan Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi.

Hal ini ditegaskan Ketua Fraksi PKS, Turaya Samal kepada Siwa­lima, menindaklanjuti hasil kegiatan dimaksud.  “Jadi hasil FGD kemarin yang akan diperjuangkan oleh fraksi PKS dalam pembobotan ranperda, diantaranya penyertaan modal dan pembagian hasil serta peningkatan taraf ekonomi masyarakat setem­pat,” ungkap Samal.

Menurutnya, ada poin-poin yang ingin diboboti dalam ranperda, salah satunya F-PKS menginginkan agar nantinya dewan direksi benar-benar diisi oleh orang-orang yang memiliki kapasitas yang mumpuni, sehingga yang diinginkan oleh masyarakat dapat tercapai.

Fraksi PKS juga menginginkan kehadiran Peraturan Daerah Tentang Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi saat ditetapkan tidak menimbulkan persoalan dikemudian hari, sama seperti BUMD lain yang pada akhirnya tidak menambah penghasilan daerah  tetapi membebani keuangan daerah.

Selain itu, Fraksi PKS akan tetap mendukung penuh apa yang men­jadi cita-cita Gubernur Maluku Murad Ismail dalam pengelolaan PI 10 persen yang nantinya diterima dan dikelola Maluku melalui Persoda yang akan dibentuk.

Baca Juga: Pembahasan Ranperda Blok Masela Intens Dilakukan

Untuk mendukung langkah Gu­bernur tersebut, maka Fraksi PKS akan mendorong agar waktu yang diberikan untuk pembentukan ran­perda perusahan daerah dimaksud dapat terealisasi dengan baik, sebab jika tidak dibentuk perusahaan akan berakibat PI 10 persen akan diberi­kan kepada pihak lain.

Sebelumnya diberitakan,  Fraksi PKS DPRD Provinsi Maluku akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka memboboti ranperda tentang Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi.

Demikian diungkapkan, Ketua Fraksi PKS,  Turaya Samal kepada Siwalima di DPRD Maluku, Jumat (03/7). Samal menjelaskan, tujuan kegiatan ini untuk meminta masukan dari ahli-ahli yang memiliki kompeten baik dibidang pertambangan.

“Fraksi PKS menginginkan kedua ranperda ini ketika menjadi Perda memiliki bobot yang yang cukup baik, agar dapat digunakan oleh pe­merintah daerah dan perusahaan yang nantinya dibentuk,” tutur Samal.

Ditegaskan, wilayah Maluku dianu­gerahi potensi minyak dan gas bumi yang sangat menjanjikan, karena terdapat sembilan wilayah kerja minyak dan gas bumi, baik yang masih dalam tahap eksplorasi maupun yang sudah berproduksi, sa­lah satunya potensi dan penge­lolaan Blok Masela terhadap kese­jahteraan orang Maluku menjadi prioritas utama.

“FDG akan dilaksanakan hari Senin mendatang dengan topik, membedah Ranperda Perusahaan Perseroan Daerah Maluku Energi Abadi, dan Ranperda Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Maluku kepada Perseroan Maluku Energi Abadi,” katanya.

Untuk potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari dividen, sesuai dengan skema Participation Interest (PI) 10 persen  mencapai Rp 60 triliun per tahun. Dana sebesar ini harusnya bisa dike­lola dengan bijak demi kemaslahatan masyarakat didaerah ini.

“Tentu anggaran yang spekta­ku­ler ini, bisa menjadi katalisator upa­ya pemberantasan kemiskinan, dan memajukan pendidikan di daerah ini. Kami berharap, dana besar ini,  bisa dipertanggungja­wab­kan secara baik oleh gubernur sebagai kepala dae­rah. Kami yakin beliau bisa, dan kami dari fraksi akan terus mengawal setiap programnya,” jelas Samal.

Nantinya, narasumber yang akan memperkaya khasanah berfikir terkait dengan isu ini diantaranya, anggota DPR RI Saadiah Uluputti, Marwan Batubara selaku Direktur Riset Studi Sumber Daya Indonesia, Musalam Latuconsina selaku praktisi Migas dan dari pemerin­tah daerah diwakili oleh Bapeda Maluku Anton Lailossa.

Selain tiga narasumber tersebut, akan hadir juga akademisi Ekonomi Unpatti, sebab keberadaan, Perda akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat yang ada di Provinsi Maluku pada umumnya tetapi secara khusus di daerah lokasi tambang blok Masela.

Samal mengharapkan, dengan digelarnya FGD ini akan  menam­bah wawasan tentang bagai­mana mengelola Blok Masela itu sendiri serta kedepannya tidak perlu mengambil ahli dari luar, tetapi akan memproduktifitaskan anak daerah yang ada diwilayah ini. (Cr-2)