AMBON, Siwalimanews – Seleksi calon pegawai negeri sipil tahun 2021, pemerintah kota ambon dijatahi 387 kuota dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (kemenpan-RB).

Kepala Badan Kepegawaian dan Sumberdaya Manusia (BLSDM) Kota Ambon, Benny Selanno mengungkapkan, kuota yang diberikan guna mengisi sejumlah jabatan teknis maupun jabatan umum.

“Kita dapat formasi CPNS 387 orang dan untuk perincianya akan disampaikan setelah pertemuan di Makassar nanti,” ungkapnya kepada wartawan di Balai Kota Ambon, Selasa (25/5).

Dirinya mengakui untuk pelamar umum memang sudah ada, sementara itu, untuk persyaratan bagi tenaga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) itu akan diumumkan usai tim melakukan rapat di Makassar bersama bidang yang menanganinya.

“Hari Kamis itu rapat di Makassar. Paling tidak, kita akan umumkan secara bersamaan sesuai jadwal pendaftaran pada tanggal 31 Mei 2021 kepada masyarakat pencari kerja. Untuk itu, diharapkan warga mengikuti informasi resmi yang dikeluarkan oleh Pemkot,” ujarnya.

Baca Juga: Pemkot Evaluasi Inplementasi Ambon Smart City

Dia menambahkan, bagi pencari kerja tidak terobsesi dengan modus penerimaan pegawai yang meminta imbalan agar bisa lolos sebagai pegawai PPPK maupun umum. “Aturan penerimaan itu telah ditetapkan oleh pemerintah pusat,” tandas.

Formasi CPNS Diusulkan

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Kepegawaian Sumber Daya Manu­sia (BKSDM) Kota Ambon, Benny Selanno mengungkapkan Pemerintah Kota Ambon telah meng­usulkan formasi CPNS ke  Kemenpan RB.

Menurutnya, proses rekrutment CPNS di Indonesia termasuk Kota Ambon, harus sesuai dengan regulasi yang diberlakukan oleh aturan pusat.

“Formasi tahun 2021 telah diusulkan sejak tahun 2020 lalu dan kita masih menunggu penetapan formasi dari pusat sehingga kita belum bisa mengatakan kepada masyarakat bahwa sudah dibuka CPNS,” ujarnya, kepada Siwalima di Balai Kota Ambon, Senin (22/3).

Selano mengatakan, usulan telah didaratkan ke pusat. Usulan jumlah formasi menurutnya akan disesuaikan dengan jumlah pensiunan. Sehingga total yang keluar akan sepadan dengan total yang masuk nantinya.

“Jadi kalau misalnya untuk tahun 2021 itu yang pensiun misalnya 230, tentunya kita akan mengusulkan untuk menganti pensiun,” katanya.

Untuk saat ini, lanjutnya kebutuhan formasi Guru                sangat diutamakan terlebih                lagi Guru Agama Islam yang katanya, sangat sedikit sehingga perlu ada penambahan yang cukup pada formasi tersebut. (S-52)