PIRU, Siwalimanews – Mengawali tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat menganggarkan anggaran untuk tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi ASN di Lingkup Pemkab SBB.

Selain tambahan TPP, pemkab juga telah memberlakukan 5 hari kerja, dengan harapan tidak ada lagi ASN yang tidak masuk kerja tanpa keterangan yang sah, yang akan berdampak pada buruknya pelayanan kepada masyarakat.

“Bukan tambahan TPP dan lima hari kerja saja, tetapi kedepan juga selaku pemkab kami akan terapkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil,” ungkap Penjabat Bupati dalam pidatonya dalam rapat paripurna dalam rangka memperingati HUT ke-19 Kabupaten SBB yang berlangsung di ruang rapat utama DPRD, Sabtu (7/1).

Menurut bupati, di tahun 2023 ini Pemkab SBB akan terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat oleh ASN. Pemberian TPP ini dilakukan berdasarkan hasil penilian kerja PNS tersebut, sehingga jumlahnya berbeda, dan ini dilakukan di setiap pemkab/pemkot.

Tujuan utama pemberian TPP bagi PNS salah satunya, demi meningkatkan kesejahteraan PNS dan calon PNS, meningkatkan disiplin, integritas, kualitas pelayanan kepada masyarakat, dan meningkatkan tatib administrasi pengelolaan keuangan daerah.

Baca Juga: Kuasa Hukum Hendra Anggrek Sebut Dakwaan JPU tak Jelas

“TPP yang akan diberikan kepada PNS ini adalah tambahan penghasilan yang diberikan secara bulanan berdasarkan kinerja bulanan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ASN,” tutur bupati.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi kata bupati, pada bulan November tahun 2023 yang akan datang sudah tidak ada lagi tenaga honorer, sehingga yang ada hanya PNS dan P3K. Sedangkan untuk tenaga keamanan, supir dan cleaning service dapat diakomodir melalui kontrak kerja (outsourcing) sesuai dengan kebutuhan.

“Untuk itu, selaku pemkab saya menghimbau, di awal tahun 2023 ini mari katong semua tinggalkan kebiasaan malas-malasan, menunda pekerjaan, baku marah, malawang, sampai dengan berkelahi, karena itu semua pada akhirnya akan merugikan katong samua. Mari bangkitkan dan kobarkan semangat hidup orang basudara seng usah cari sapa yang salah, sapa yang benar dan menang serta kalah, tapi mari katong samua kase bae SBB dengan satu tujuan sehingga bumi Saka Mese Nusa ini lebih baik lagi kedepannya,” pinta bupati dengan dialeg Ambon yang kental. (S-18)