Pemerintah Perpanjang BST Sampai Desember
AMBON, Siwalimanews – Kepala Dinas Sosial Provinsi Maluku Sartono Pinning mengatakan, pemerintah memperpanjang penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Maluku sampai Desember 2020.
Awalnya BST hanya dibayarkan kepada 60 ribu KPM sampai dengan bulan Juni, namun karena pandemi Covid-19 belum berakhir, maka diperpanjang sampai dengan akhir tahun.
“Jadi memang BST peruntukannya bagi keluarga yang terdampak Covid-19, termasuk orang miskin baru di Maluku,” jelas Pinning kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Senin (3/8).
BST menurut Pinning, merupakan anggaran yang disiapkan kepada setiap KPM, untuk mendapatkan bantuan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp 300 ribu.
“BST awalnya disiapkan anggaran BST itu Rp.600 ribu/bulan/KPM. Namun setelah diperpanjang sampai dengan Desember angka itu turun menjadi Rp 300/bulan/KPM, terhitung mulai Juli,” ujar Pinning.
Baca Juga: Brimob Maluku Sterilkan Sejumlah Lokasi di NusaniwePinning memastikan, orang yang menerima progam BST tidak termasuk mereka yang menerima bantuan langsung tunai (BLT) dari Kementerian Desa serta program keluarga harapan (PKH) yang selama ini sudah berjalan.
“Nah dia tidak boleh duplikasi dengan BLT dengan program keluarga harapan. Dan BST tidak tertumbuk dengan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa sembako senilai Rp.200 perbulan,” katanya.
Kata Pinning, pemerintah kabupaten/kota yang punya wilayah dan penduduk harus melakukan veirifkasi terkait dengan data.
“Secara umum di pemerintah kabupaten/kota bisa memberikan solusi terkait data sehingga tidak terjadi pendobelan. Saya kira mereka punya komitmen yang sama untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya.
Ia menambahkan, jumlah penerima BST di Maluku berada pada angka 60 ribu dan tidak bisa berubah lagi.
Orang Miskin Baru
Selama pandemi Covid-19, penduduk miskin baru di Maluku bertambah sebanyak 49 ribu orang.
Jumlah itu merupakan warga yang di PHK selama masa pandemi Covid-19 dari kabupaten dan kota.
Hal ini disampaikan, Gubernur Maluku, Murad Ismail ketika memberikan arahan kepada pejabat eselon III dan IV yang dilantik di Lantai VII Kantor Gubernur Maluku, Rabu (22/7).
Menurutnya, penambahan orang miskin baru ini seperti karyawan yang dirumahkan, yang dipecat dan yang kehilangan pekerjaannya.
“Yang pasti mereka sudah kita bantu baik dengan sembako maupun bantuan sosial tunai (BST),” ujar gubernur.
Dikatakan, keluarga yang terdampak sudah diberikan bantuan, selama masa pandemi. Setiap bulan mendapatkan BST dari pemerintah.
“Sudah diberikan 200 ribu/KK setiap bulan selama 9 bulan atau 600 ribu/tiga bulan, namun mekanismenya ada di kabupaten/kota,” tukasnya.
Selain bertambahnya orang miskin baru, Pemprov Maluku juga mencatat ada enam ribu lebih mahasiswa yang tak bisa kembali ke daerahnya juga ikut terdampak.
“Mereka-mereka ini sudah diberikan bantuan berupa sembako,” jelasnya.
Ia berharap, selama pandemi ini seluruh masyarakat bisa membantu pemerintah untuk sama-sama memutus mata rantai penyebaran.
“Mari kita sama-sama memerangi covid dan memutus mata rantai penyebarannya, sehingga kita bisa kembali hidup normal,” harapnya.
Mudah mudahan di masa new normal nanti sudah bisa berjalan karena di Maluku sudah tidak ada lagi zona merah. Yang orange sudah jadi kuning semua.
“Mereka yang dirumahkan bisa kembali bekerja, dan perekonomian kembali tumbuh,” tandas gubernur. (S-39)
Tinggalkan Balasan