AMBON, Siwalimanews – Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) menghentikan sementara proses perekrutan siswa untuk di kirim belajar di sejumlah perusahaan minyak dan gas.

Pengiriman siswa untuk belajar tentang migas sudah sejak tahun 2016 lalu dilakukan oleh pemda MBD dengan daerah tujuan adalah Blok Cepu yang merupakan kilang minyak tertua di Indonesia.

Sekda MBD Alfons Siamiloy yang dikonfirmasi Siwalima, Selasa (10/5) mengaku penghentian sementara pengiriman siswa untuk belajar ke cepu dikarenakan situasi pandemi.

“Kan masih pandemi dan sampai kapan kita belum tahu selesainya,  sehingga untuk sementara pengiriman siswa ke Cepu kita hentikan,”  jelas Siamiloy.

Sampai saat ini, kata siamiloy mengaku sudah puluhan siswa yang masih belajar di Blok Cepu.

Baca Juga: BKK: Tak ada WFH bagi ASN Kota

“Keberadaan mereka dipersiapkan pemerintah daerah untuk bisa berpatisipasi ketika Blok Abadi Masela itu beroperasi. Kita tidak ingin menjadi penonton di rumah sendiri,” ujar Siamiloy.

Untuk belajar di Blok Cepu, setiap tahun pemerintah daerah mengelontorkan anggaran untuk menyekolahkan siswa asal kabupaten MBD.

“Yang belajar ke sana itu gratis, semuanya disiapkan pemerintah termasuk bea siswanya, namun dalam dua tahun tarakhir tidak bisa dilaksanakan,” ungkapnya.

Oleh ditahun 2022 ini siswa lulusan SMA maupun SMK bisa melanjutkan studi di jenjang SI program studi di luar kampus utama (PSDKU) Universitas Pattimura (Unpatti) di kabupaten MBD.

Menurutnya PSDKU Unpatti MBD memiliki enam program studi meliputi S1 Hukum, S1 Akuntansi, S1 Peternakan, S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PSDKU), S1 Pendidikan Matematika dan S1 Pendidikan Bahasa Inggris. “Jadi mereka bisa kuliah disini, tidak perluh lagi harus ke Ambon atau ke luar Maluku, karena kampus ini juga sudah terakreditasi dan berkualitas,” tandasnya.

Tidak hanya itu saja, bagi siswa lulusan SMA dan SMK juga dihimbau untuk tidak berhenti setelah mendapatkan ijazah tetapi bisa melanjutkan ke jenjang pendididikan yang lebih tinggi. (S-09)