AMBON, Siwalimanews – Pelayanan pada Instalasi Gawat Darurat RSUD dr M Haulussy, akhirnya ditutup untuk waktu yang tidak ditentukan.

Sikap ini diambil para dokter dan tenaga kesehatan, lantaran Direktur RSUD Haulussy Nasaruddin belum juga memberikan kepastian terkait waktu pembayaran hak-hak mereka selaku tenaga kesehatan.

Pantauan Siwalimanews di ruangan IGD RSUD Haulussy, Senin (18/12) terlihat begitu sepi dan tidak ada satu pun pasien yang diterima, pasca aksi mogok kerja yang dilakukan dokter dan tenaga kesehatan.

Kendati tidak menerima pasien sementara waktu, namun para tenaga kesehatan terlihat sibuk untuk memasangkan ornamen Natal.

Koordinator tenaga medis RSUD Haulussy dr Noy Mailoa menjelaskan, aksi mogok kerja harus dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Direktur RSUD Haulussy yang tidak memberikan kepastian terkait hak para nakes.

Baca Juga: Jelang Nataru, Basarnas Siagakan 108 Personel

“Kalau direktur tidak bisa menjamin kapan hak-hak dibayarkan, maka kita juga harus tegas dengan aksi mogok sampai hak kita dibayarkan,” tegas Mailoa kepada wartawan di RSUD, Senin (18/12).

Mailoa menegaskan, Direktur RSUD Haulussy selaa ini hanya memberikan harapan palsu terkait dengan pembayaran hak tenaga kesehatan, tapi tidak pernah dilakukan dengan berbagai alasan.

Padahal persoalan ini telah sampai di DPRD dan disepakati agar segera dibayarkan, namun sayangnya kesepakatan itu tidak dipatuhi sang direktur.

Sementara terkait dengan pasien yang saat ini sementara ada dalam perawatan, Mailoa menegaskan, pelayanan terus dilakukan, tetapi tidak lagi menerima pasien baru.

“Kalau yang sudah ada kita lanjutkan pelayanan, tapi kalau yang baru tidak lagi dilayani,” tegas Mailoa.(S-20)