AMBON, Siwalimanews – Kabid Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bap­peda Kota Ambon, Efesus Leonard Kalvein Khouw (54) meninggal dunia terpapar Covid-19, Kamis (12/11).

Selain Khouw, ada satu lagi warga Kota Ambon berinisial JK (52) juga meninggal dunia di RSUD dr. M. Haulussy. JK adalah pegawai Kanwil Kementerian Agama Maluku.

“Benar hari ini ada dua pasien terkonfirmasi asal Kota Ambon yang meningal dunia,” kata Ketua Harian Satgas Covid-19 Maluku, Kasrul Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku.

Kasrul menjelaskan, Khouw di­bawa oleh keluarganya untuk mendapat perawatan medis di RSUD dr. M. Haulussy, pada Rabu (4/11) dengan dugaan menjurus ke covid.

“Almarhum EKK merupakan pasien terkonfirmasi dengan nomor 4029, dan setelah menja­lani perawatan, siang tadi sekitar pukul 14.43 WIT dinyatakan me­ninggal dunia,” ungkapnya.

Baca Juga: Kerja Satgas Covid tak Berubah, Tetap Amburadul

Tim medis kemudian melaku­kan proses pemulasaran jenazah almarhum EKK. Jenazah kemu­dian dibawa dengan mengguna­kan mobil ambulance pada pukul 15.57 WIT, didahului dengan doa oleh pendeta dari Gereja Protestan Maluku.

Ketika iring-iringan jenazah melewati jalan Sultan Harun ratu­san pegawai sudah menunggu  di depan Balai Kota Ambon. Mereka membentuk pagar hidup. Mobil jenazah sempat berhenti dan dilakukan penghormatan terakhir yang dipimpin oleh Walikota Richard Louhenapessy.

Isak tangis para pegawai dan pejabat pemkot mengiringi mobil jenazah meninggalkan depan balai kota menuju ke TPU Desa Hunuth.

Kantor Bappeda Ditutup

Walikota memerintahkan untuk menutup sementara kantor Bappe­da dan Litbang ditutup untuk pro­ses sterilisasi.

Tak hanya itu, seluruh pegawai dan staf Bappeda harus melak­sanakan swab test untuk memu­tuskan mata rantai penyebaran Covid-19.

“Semua pegawai Bappeda ha­rus swab, dan sementara waktu seluruh pelayanan harus dilakukan dari rumah, sampai hasil swab keluar,” tandas walikota kepada wartawan di depan Balai Kota.

Dikatakan, swab test harus di­lakukan untuk mendeteksi pegawai dan staf yang melakukan kontak erat dengan almarhum Kalvein Khouw.

“Demi memutus mata rantai pe­nyebaran corona, maka kita harus lakukan hal ini. Kita juga kan tidak tahu, almarhum bersentuhan di kantor itu dengan siapa. Olehnya itu, semua harus diswab,” ujar walikota.

Setelah hasil swab seluruh pegawai Bappeda diumumkan, kata walikota, baru aktivitas kantor Bappeda dibuka lagi. “Mulai besok Jumat, hingga hasil tes swab dari seluruh pegawai di­nas bersang­kutan keluar,” tandas­nya.

Lanjutnya, sterilisasi dengan dis­infektan akan dilakukan oleh tim kesehatan selama kantor ditu­tup. “Penyemprotan cairan disinfektan akan dilakukan,”  ujarnya.

Walikota menambahkan, swab test sudah menjadi prosedur yang harus dijalani apabila ada pegawai yang meninggal karena Covid-19.

“Sesuai prosedur dalam upaya menekan klaster perkantoran, kita harus lakukan swab. Tim Satgas Covid-19, juga akan mencari tahu siapa saja yang sudah berkontak erat dengan almarhum agar bisa diswab,” tandasnya.

Walikota juga mengatakan, dengan meninggalnya dua warga Ambon itu sangat berpengaruh besar terhadap proses penanga­nan Covid-19.

Menurutnya, korban meninggal akibat covid sangat mempengaruhi score, kendati tingkat kesembuhan meningkat dan konfirmasi positif melambat

“Dia akan berpengaruh kepada score walaupun kesembuhan itu signifikan dan terkonfirmasi relatif kecil, tapi kematian relatif tinggi dia akan berpengaruh kepada score kita,” ujarnya.

Walikota berharap, kematian dua warga itu tidak merubah status Kota Ambon yang saat ini berada di zona oranye.

“Kita sudah di zona oranye, kita punya nilai tembus dua koma sekian, saya berharap kita imbangi lagi dengan tingkat kesembuhan supaya dia bisa berdampak pada nilai score,” harapnya.

Pasien JK

Selain Kalvein Khouw, Kasrul Selang juga menjelaskan pasien asal Kota Ambon dengan inisial JK juga meninggal dunia di hari yang sama.

Almarhumah JK dibawa ke RSUD dr. M. Haulussy oleh keluar­ganya pada Kamis (12/11) pada pukul 14.30 WIT. Tak lama kemu­dian, ia meninggal dunia.

“Baru dirawat sekitar 20 menit almarhumah dinyatakan meni­nggal dunia,” jelas Kasrul.

Sebelum meninggal dunia, tim medis telah melakukan pengam­bilan sampel swab untuk diuji de­ngan metode Tes Cepat Molekuler (TCM). “Hasilnya, amharhumah dinyatakan positif tepapar virus corona. tim medis kemudian mem­berikan penjelasan kepada keluar­ga pasien untuk dimakamkan de­ngan protokol kesehatan,” terang  Kasrul.

Proses pemulasaran jenazah almarhumah dilaksanakan di RSUD dr. M. Haulussy. Sebelum jenazah meninggalkan RSUD dr. M. Haulussy pada pukul 18.50 WIT, penghormatan terakhir ipimpin oleh pejabat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku.

“Prosesi pemakaman dilaksa­na­kan pada pukul 19.35 WIT dan disaksikan oleh pihak keluarga,” jelas Kasrul.

Kasrul menambahkan, dengan meninggalnya dua pasien ini, maka jumlah pasien yang mening­gal dunia akibat Covid-19 di Maluku sebanyak 52 orang. “37 orang diantaranya merupakan warga Kota Ambon,” ungkapnya. (S-39/Cr-6)