AMBON, Siwalimanews – Nilai ekspor Provinsi Maluku non migas selama tujuh bulan mencapai US$ 34 juta. Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano mengaku pencapaian ini merupakan yang terbaik bagi Provinsi Maluku ditengah pandemi Covid-19 yang sementara melanda.

“Ada satu hal yang positif dimasa pandemi ini memang ekspor Maluku tetap berjalan dan meningkat secara drastisi kurang lebih 265 persen jika dibanding­kan dengan periode Januari sampai Juli 2019,” ungkap Pattiselano.

Dijelaskan, sejak Januari sampai Juli 2020, nilai ekspor non migas Maluku sudah mencapai US$ 34 juta dan jika dibandingkan dengan periode Januari sampai dengan Desember 2019, nilai ekspor non migas Maluku hanya mencapai US$ 14,6 juta.

Salah satu komoditi ekspor Maluku yang saat ini berjalan dengan sangat lancar dan mendongkrak nilai ekspor Maluku ditengah pandemi yaitu ekspor udang dari Arara yang tetap berjalan seperti biasa dengan kuota 40 kontainer per bulan yang diekspor ke lima kota di Cina dengan nilai kurang lebih US$ 26 juta. “Memang yang berjalan sangat lancar itu ekspor udang dari Arara yang per bulan 40 kon­-tainer untuk lima kota di Cina ku­-rang lebih US$  26 juta,” jelasnya.

Selain udang, komoditi ekspor Maluku yang juga ikut mendongrak nilai ekspor Maluku yaitu tuna, kepiting hidup dan kerapu hidup, meskipun ekspor tuna belakangan ini mengalami hambatan.

Baca Juga: Kasdam Lepas Brigjen Erwansyah Tinggalkan Kodam Pattimura

Pattiselano mengungkapkan, salah satu hambatan nilai ekspor tuna mengalami penurunan ketika bandara ditutup dan jadwal penerbangan hanya sekali dalam seminggu, padahal tuna fres ke Jepang yang mendongkrak nilai ekspora semestinya berjalan setiap hari.

Lebih lanjut, Pattiselano juga mengungkapkan salah satu persoalan yang terjadi di Seram Selatan, dimana dari hasil koordinasi dengan PT Arta Samudra Eksportir yang sering membeli tuna masyarakat ternyata kurang lebih dua bulan belakang mereka berhenti karena hambatan transportasi.

Akan tetapi, semenjak Agustus ini, semua aktivitas sudah kembali berjalan untuk membeli tuna dari masyarakat yang ada di daerah Seram Selatan. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Maluku, Aziz Sangkala menyampaikan apresiasi atas pencapaian nilai ekspor Maluku ditengah pandemi yang berasal dari perikanan, sehingga kedepannya harus tetap dilakukan hal yang sama.

“Intinya DPRD Maluku memberikan apresiasi yang penuh atas capaian ekspor ini,” ujarnya. (Cr-2)