AMBON, Siwalimanews – Berbebal surat keterangan sehat palsu, pasien Covid-19 berinisial AM kabur dari ruang isolasi RSUD Saparua.

Lelaki 57 yang juga pegawai administrasi RSUD Saparua ini kabur pada Sabtu (19/9) dini hari.

Kepala RSUD Saparua, Vita Nikijuluw yang dikonfirmasi Siwalima, Senin (21/9) mengaku, AM berhasil ditangkap dan sudah dimasukan ke RSUD Masohi untuk menjalani isolasi.

“Jadi AM dinyatakan positif sejak tanggal 3 September setelah hasil swab test massal diterima dari BTKL PP Ambon dan melarikan diri dalam dari ruang isolasi,” kata Nikijuluw.

Nikijuluw menjelaskan, pada 26 Agustus dilakukan swab test mas­sal terhadap 99 pegawai RSUD Saparua. Hasil uji swab diterima 3 September, dan menyatakan 6 orang pegawai positif terpapar Covid-19.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Maluku Terus Meningkat

“Jadi tiga bidan, dua perawat dan satu tenaga administrasi yakni AM ini dinyatakan positif,” terang Niki­juluw.

Dari 6 yang dinyatakan positif, satu parawat dirujuk ke Ambon un­tuk menjalani perawatan di RSUD dr. M Haulussy, karena penyakit co­morbid gula darah dan asam urat. Sedangkan 5 lainnya menjalani perawatan di RSUD Saparua.

Saat mendengarkan hasil swab test yang menyatakannya positif, AM tenyata berada di Ambon. Empat lainnya yang sudah mendapatkan bukti pemeriksaan swab dari la­boratorium, langsung dikarantina.

Ketika AM  kembali ke Saparua, dan disampaikan ia sempat meno­lak dan tidak menerima dinyatakan positif Covid-19.

“Kemudian kita menjelaskan akhirnya AM setuju dan kembali ke rumah untuk mengambil barang-barang untuk menjalani karantina. Beliau masuk tanggal 5 September untuk karantina,” jelas Nikiju­luw.

Kemudian tanggal 8 September dilakukan pengambilan swab kedua terhadap kelima pasien, termasuk AM. Hasilnya keluar 13 September. Empat orang dinyata­kan sembuh dan AM masih positif.

AM memiliki riwayat comorbid gula darah dan asam urat. Ketik isolasi, gula darah AM mencapai 300 atau tinggi. Setelah menjalani perawatan, gula darahnya mulai normal dan kondisi AM mulai pulih.

“Hari Jumat tanggal 17 September, sekitar pukul 20.00 WIT saya sempat memberikan edukasi kepada AM, namun dirinya masih tidak percaya kalau dirinya dinya­takan positif, dan pada dini hari, AM melarikan diri,” urai Nikijuluw.

Lelaki yang akan memasuki masa pensiun tahun depan ini, berhasil melarikan diri ke Masohi berbekal surat keterangan sehat dengan memalsukan tanda tangan Direktur RSUD Saparua.

“Sampai di Masohi, AM menginap di penginapan Mujur dan pada hari Senin  beliau terlihat mengurusi surat kendaraan di Samsat Ma­sohi. Setelah kita koordinasi de­ngan Satgas Covid Malteng, beliau diamankan dan kini menjalani isolasi di RSUD Masohi,” jelas Nikijuluw.

Nikijuluw mengatakan, semua fasilitas kendaraan maupun tem­pat yang disinggahi AM telah disterilisasi.

“Semua tempat beliau tinggal, fasilitas kendaraan yang diguna­kan semua sudah disemprot de­ngan disinfektan,” ujarnya.

Ia menambahkan, security maupun petugas ruangan yang lalai, sehingga AM berhasil kabur telah diberikan sanksi.

“Sanksinya tegas, kedua orang sudah saya rumahkan, karena fatal ada pasien covid yang sampai melarikan diri,” tandasnya. (S-39)