AMBON, Siwalimanews – Otoritas Jasa Ke­uangan (OJK) Pro­vinsi Maluku resmi mengope­rasikan ge­dung baru yang ber­alamat di Jalan R.A Kar­tini Nomor 17, Ke­lurahan Aman­telu, Kecamatan Sirimau, Kota Am­bon.

Gedung yang di­resmikan pada 13 Mei 2022 dan mulai ber­operasi pada 23 Mei 2022 ini, merupakan wujud nyata dalam upaya menunjang peningkatan kinerja OJK Provinsi Ma­luku dalam mendukung tiga program prioritas pemerintah pada masa pandemi Covid-19.

“Ini merupakan wujud nyata dalam upaya me­nunjang peningkatan ki­nerja OJK Provinsi Ma­luku dalam mendukung tiga program prioritas pemerintah pada masa pandemi Covid-19 yakni, mening­katkan pertumbuhan ekonomi dae­rah dengan memanfaatkan sumber ekonomi baru, meningkatkan inter­mediasi lembaga keuangan dalam mendukung pembiayaan, serta mem­berikan perlindungan bagi konsumen sektor jasa keuangan,” jelas Kepala OJK Provinsi Maluku, Roni Nazra dalam rilisnya yang diterima Siwalima, Kamis (9/6).

Dikatakan, gedung kantor OJK Provinsi Maluku memiliki lima pilar tegak yang mengisyaratkan nilai-nilai strategis OJK, yaitu integritas, profesionalisme, sinergi, inklusif dan visioner atau disingkat sebagai INPRESIV.

Nilai-nilai strategis OJK tersebut merupakan pedoman bagi Insan OJK dalam melaksanakan tugas-tugas pokoknya yaitu, melakukan penga­tu­ran dan pengawasan terhadap ke­giatan jasa keuangan di sektor per­bankan, sektor pasar modal dan sektor IKNB serta perlindungan konsumen.

Baca Juga: Tito Lantik Jeffry sebagai Deputi BNPP

Selain itu, OJK juga turut me­wujudkan pertumbuhan sektor keuangan yang stabil, teratur dan inklusif di Wilayah Provinsi Maluku.

Untuk itu, katanya, gedung baru OJK dapat dimanfaatkan lembaga jasa keuangan untuk mendukung kelancaran usaha.

“Gedung Kantor OJK Provinsi Maluku terbuka untuk lembaga jasa keuangan di Wilayah Provinsi Ma­luku yang ingin memanfaatkannya untuk kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung kelancaran usaha me­reka, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya.

Narza merincikan, pada wilayah kerja Kantor OJK Maluku terdapat 19 bank umum dengan 149 jaringan kantor, dua bank umum syariah dengan empat jaringan kantor, dan satu BPR dengan 18 jaringan kantor.

Selain itu, pada sektor non perbankan terdapat 23 perusahaan asuransi, 14 lembaga pembiayaan, satu dana pensiun, satu LKM dan tiga lembaga jasa keuangan khusus. Sementara pada sektor pasar modal, lanjutnya, terdapat satu kantor bursa ffek Indonesia, satu manajer investasi dan satu perusahaan sekuritas.

Seluruh sektor ini menurutnya terus tumbuh positif dari waktu ke waktu. “Kinerja sektor perbankan di Provinsi Maluku, terus tumbuh positif yang tercermin dari peningkatan volume usaha TW I tahun 2022 sebesar 9,51 persen (yoy) yang didorong  oleh pertumbuhan DPK 14,60 persen (yoy),” ujarnya.

Sedangkan pada penyaluran kredit tumbuh sebesar 13,96 persen dengan rasio NPL yang masih terjaga sebesar 1,16 persen.  Begitupun Kinerja sektor non perbankan juga menunjukkan hasil yang positif yang tercermin dari jumlah pembiayaan yang disalurkan oleh multifinance meningkat sebesar Rp978,74 miliar atau 24,23 persen (yoy) dan premi asuransi jiwa pada TW I 2022 (yoy) meningkat 121,82 persen, yang diiringi dengan peningkatan jumlah klaim sebesar 102,82 persen.

Sedangkan premi asuransi umum turun 16,22 persen (yoy) dengan jumlah klaim meningkat 50,28 persen. Begitu juga kinerja pada sektor pasar modal yang tercermin dari peningkatan jumlah investor (single investor identification (SID) sebesar 132,44 persen yoy atau tumbuh sebanyak 13.468 investor pada TW I 2022 dengan total SID sebesar total 23.637 investor.

Selanjutnya, pertumbuhan transaksi melalui fintech peer to peer lending di Provinsi Maluku juga meningkat. Pada TW I akumulasi penyaluran pinjaman mencapai Rp389,66 miliar atau tumbuh 126,79 persen, dengan outstanding pinjaman sebesar Rp46,76 miliar atau 206,49 persen.

Jumlah pemberi pinjaman (lender) juga meningkat menjadi 1.241 atau tumbuh 32,30 persen dengan jumlah transaksi sebanyak 13.040 atau tumbuh 33,03 persen. Jumlah peminjam (borrower) mencapai 93.364 atau tumbuh 82,97 persen dengan transaksi sebanyak 505.126 atau tumbuh 102,41 persen. (S-10)