AMBON, Siwalimanews – Ombudsman Republik Indonesia mengapresiasi program Electrifying Marine PLN melalui pembangunan Anjungan Listrik Mandiri (ALMA) di Pelabuhan dan dermaga Indonesia.

Kehadiran anjungan listrik ini diharapkan dapat mendukung aktivitas masyarakat, khususnya di sektor kelautan dan perikanan.

“Pemilik kapal dan nelayan bisa menghemat biaya operasional, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Anggota Ombudsman, Hery Susanto saat melakukan peninjauan ALMA milik PLN yang terletak di Pelabuhan Fery Bastiong, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, dalam rilis yang diterima siwalima, Kamis (2/9).

Ditempat yang sama General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ternate, Yulianto, menuturkan bahwa penggunaan fasilitas anjungan listrik/ALMA dari PLN dapat membantu efisiensi dalam penggunaan bahan bakar.

“Tentu dengan adanya fasilitas ALMA ini akan sangat membantu kami dalam mengurangi jam kerja mesin terutama saat menginap atau tidak berlayar dan sandar di dermaga. Juga mengurangi kebisingan di malam hari. Kedepan juga akan segera kami lakukan sosialisasi penggunaan ALMA ini kepada seluruh Kepala Kamar Mesin (KKM) kami,” tutur Yulianto.

Baca Juga: Maskapai Citilink Buka Terbang Perdana

Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Ternate, Gamal Rizal Kambey mengatakan bahwa PLN terus berupaya untuk dapat menunjang kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya di sektor perikanan dan kelautan terutama untuk aktivitas di pelabuhan maupun dermaga.

“Pembangunan ALMA ini merupakan bentuk konkret pelaksanaan program Electrifying Marine PLN yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan, khususnya di sektor peikanan dan kelautan, serta aktivitas lainnya di pelabuhan atau dermaga,” tutur Gamal.

PLN telah menghadirkan tiga anjungan listrik pelabuhan yang berada di Maluku dan Maluku Utara. Adapun ketiga anjungan listrik tersebut yakni ALMA Pelabuhan Ferry Bastiong di Kota Ternate, ALMA Pelabuhan Ferry Galala Kota Ambon dan juga ALMA Pelabuhan Hunimua di Maluku Tengah.

Pembangunan ketiga ALMA tersebut menyerap biaya investasi dengan total nilai sebesar Rp 219,9 juta dan telah siap untuk melayani aktivitas ketiga pelabuhan di Maluku dan Maluku Utara tersebut. (S-39)