AMBON, Siwalimanews – Sejumlah nasabah Bank Rakyat Indonesia unit Batu Merah, Kecamatan Sirimau, dibuat kecewa, lantaran sistim pelayanan pada bank tersebut diinilai tidak maksimal.

Bagaimana tidak, puluhan nasabah telah menunggu sejak pukul 07.00 WIT hanya untuk mengambil nomor antrian, namun mereka kecewa sebab sebagian besar juga tak kebagian nomor antri.

“Saya datang untuk ambil pensiun sejak pukul 07.00 WIT, informasi yang disampaikan pihak ke bank katanya, nomor antriannya telah habis sehingga tidak kebagian,” ucap ibu Tetty salahs atu nasabah BRI yang ditemui Siwalimanews di bank tersebut, Jumat (1/10).

Di tempat yang sama, nasabah lainnya Yuli mengaku kesal dengan pelayanan yang diberikan pihak BRI Unit Batu Merah, sebab sejak pukul 07.00 WIT dia sudah menunggu di depan bank hanya untuk mengambil nomor antrian.

“Mungkin waktu saya datang nomor antrian sudah dibagi ke nasabah yang lain, sehingga tidak kebagian, sebab karena ada pembatasan nomor antrian,” ucap Yuli.

Baca Juga: Dua Pemuda di Namrole Dianiaya Polisi

Menurutnya, jika dilakukan  pembatasan nomor antrian untuk para nasabah, mengapa dari petugas tidak memberitahukan bagi seluruh nasabah, inikan sudah keterlaluan.

“Petugas batasi hanya sampai nomor antrian 60. Kalau dibatasi kenapa petugas ambil kartu pensiun untuk nantinya pengambilan uang,” tanya dia.

Nasabah lainnya Ratna juga meminta pihak BRI agar melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang mereka berikan sehingga ada kenyamanan bagi para nasabah.

“Kita harap kalau bisa harus dilakukan penambahan kasir, sebab kalau nasabah yang datang banyak agak repot jika hanya dilayani satu kasir untuk pelayan pengambilan pensiun,” usulnya.

Keluhan yang sama juga datang dari Berthy, bahwa jumlah petugas untuk melayani nasabah sudah tidak seimbang dgn jumlah nasabah pada bank ini.

“Setiap hari petugas tidak mampu melayani nasabah yang sudah antri dari Jam 05.00 WIT,” ucapnya.

Menurutnya, nasabah yang datang sesuai jam kerja, pasti tidak dapat terlayani, karena sudah full, terutama bagi yang mau berurusan dengan Customer Service, sebab mereka pakai daftar layan dimana, dalam sehari hanya bisa dilayani sekitar 10 orang.

“Kalau begini, sementara yang antri puluhan bahkan ratusan, sehingga banyak nasabah mengeluh bahkan terlibat cek-cok dengan Satpam,” tuturnya.

Pemandangan yang sama juga terlihat padaa antrian di teller, mereka juga punya batasan waktu. Jika nasabah datang untuk mau berurusan di teller di atas jam 10, maka sudah tidak bisa dilayani, dengan alasan sudah full, bahkan yang antri sampai di pinggiran jalan.

Prinsipnya kata Berthy, jika dari sisi layanan nasabah saja bank sudah kelimpungan, apalagi dari sisi manajemen kontrol sistem keuangan, maupun cara kerja oknum pegawainya. (S-51)