NAMLEA, Siwalimanews – Memiliki banyak catatan sejarah perjuangan, kota namlea layak diusulkan menjadi kota perjuangan ke pemerintah pusat.

Sejarah mencatat tahun 1946 terjadi perobekan bendera Belanda di pusat administrasi militer Belanda di Kota Namlea, kemudian Namlea sebagai kota tempat pengibaran Bendera Merah Putih pertama di Maluku tahun 1946.

Tidak hanya itu Kota Namlea juga sebagai penerima kiriman Bendera dari Bung Karno tahun 1946, Kota Namlea menjadi tempat pendaratan TNI pertama di Maluku tahun 1950 dan menjadi lokasi pengasingan tapol tahun 1969.

Deklarasi ini diteken Dandim 1506 Namlea, Letkol Arh Agus Nur Fudjianto dan sejumlah organisasi kemasyarakatan dan organisasi kepemudaan dan diserahkan ke Penjabat Bupati Buru, Djalaludin Salampessy untuk diteruskan ke Pempus.

“Sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan kami dengan penuh kesadaran dan semangat kebangsaan, mengajukan permoho­nan penetapan Namlea sebagai Kota Perjuangan, kata Dandim Fudjianto saat deklarasinya.

Baca Juga: Wagub: Pendapatan Maluku 2024 Naik 3,1 Triliun

Selain itu ia mengaku Kota Namlea memiliki sejarah perjuangan yang kaya dan inspiratif.

Penetapan Namlea sebagai Kota Perjuangan lanjutnya akan menjadi langkah penting dalam pemeliharaan dan penghargaan terhadap sejarah perjuangan.

“Atas dasar pertimbangan tersebut, kami berharap agar pihak yang berwenang dapat mempertim­bangkan dan mengambil langkah untuk menetapkan Namlea sebagai Kota Perjuangan,” harapnya. (S-15)