AMBON, Siwalimanews – Tokoh masyarakat yang juga telah makan asam garam di kanvcah politik di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) Mose Maahury yakin masyarakat di bumi Kalwedo ini akan menjatuhkan pilihan kepada pasangan dengan nomor urut 2 Benyamin-Ari.

Untuk itu di8rinya sangat optimis dan yakin pasangan yang diusung lima partai politik ini akan terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maluku Barat Daya periode 2020-2025.

“Kemenangan pasangan Benyamin-Ari, sudah di depan mata, karena terbukti di hampir semua kecamatan di MBD telah menyatakan sikap untuk memenangkan pasangan ini, sehingga saya yakin paslon nomor urut 2 ini akan keluars ebagai pemenang di Pilkada MBD tahun ini,” ucap Maahury dalam orasi politiknya saat berkampanye di Desa Jerusu, Kecamatan Romang, Senin (30/11).

Maahury mengaku, ia juga merupakan salah satu dari warga MBD yang juga berproses dalam pilkada tahun ini, namun dirinya belum mendapat dukungan partai Politik.

Ketika tidak berhasil menjalani proses dalam pilkada tahun ini, maka ia harus memikirkan nasib masyarakat MBD dengan menjatuhkan pilihannya kepada salah satu dari tiga kandidat yang berproses dalam pilkada ini.

Baca Juga: Tatap Muka dengan Warga Wetar, Noach Janji Prioritas Anak Rakyat

“Setelah saya menimbang tentang keberpihakan saya terhadap 3 kandidat ini, akhirnya saya putuskan untk jatuhkan keinginan dan pilihan saya untk kandidat nomor urut 02, karena kandidat ini layak mendapatkan kursi kepemimpinan 5 tahun kedepan, sebab peluang untuk dapat perbaiki kabupaten ini hanyalah pasangan Benyamin-Ari,” ucapnya.

Maahury juga mengaku, khawatir dengan kandidat lainnya memimpin kabupaten ini, sebab pak Noach dimasa pemerintahannya sebagai wakil bupati belum dapat berbuat banyak, sebab beliau tak dapat mengambil keputusan.

Namun, disaat beliau menjadi Bupati pada tahun 2019, berbagai perubahan dilakukannya, namun usaha tersebut belum dapat direalisasi dengan maksimal, sebab masa kepemimpinannya hanya 1 tahun.

“Untuk itu saya sangat mengharapkan seluruh simpatisan untuk tetap mendukung pasangan ini sebagi pemenang Pilkada, sehingga roda pemerintahan dapat dijalankan sebagaimana mestinya,” ujar Maahury disambut massa yang memedati lapangan Atwewer Jerusu dengan teriakan lanjutkan.

Sementara itu, mantan anggota DPRD Maluku dua periode dari Partai Demokrat Melky Frans dalam kampanyenye menegaskan, Benyamian Noach punya kans besar dalam memenangkan pilkada ini.

Pasalnya, sebelum dimulai pentahapan-pentahapan pilkada, salah satu lembaga survey yang dibayar olehnya untuk melakukan surfey dan hasilnya ternyata kandidat terkuat meraih kemenangan di pilkda tahun ini adalah Benyamin Noach dibandingkan dirinya dan Mose Maahury.

“Pasangan yang lain cuman bisa bilang menang dan lantik, tapi kalau paslon nomor urut 2 yakin Menang, lantik dan lanjutkan,” tandas Frans disambut teriakan Benyamin-Ari menang oleh massa yang hadir.

Untuk itu, kata Frans, di pilkada kali ini, ia bersama Mose Maahury dan Benyamin Noach siap membuat tsunami politik di Kabupaten MBD. Olehs ebab itu jangan percaya paslon lain, sebab sudah terbukti, hak orang Lurang saja mereka pindahkan ke tempat lain

“Kita bertiga sudah bersatu dan siap buat tsunami politik. Jadi kalau ada orang yang bilang bahwa biar kalah tapi lantik, berarti orang itu sudah gila,” cetus Frans.

Sedangkan Calon Bupati nomor urut 2 Benyamin Noach dalam orasi politiknya menyampaikan, keinginannya untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, mandiri, berdaya saing, berbasis sumber daya dan kearifan lokal serta berdaulat atas pulau dan gugus kepulauan dalam wadah NKRI yang berbhineka tunggal Ika.

Keinginan Noach tersebut, telah dicantumkan dalam visinya bersama pasangannya Agustinus “Ari” Kilikily untuk memajukan Kabupaten MBD jika keduanya terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati peda periode lima tahun kedepan.

Selain itu, Noach juga mengungkapkan jika mereka terpilih nanti, maka misi dari paslon ini adalah, mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, inovasi dan melayani, mewujudkan keterpenuhan layanan sosial dasar bagi masyarakat miskin, mewujudkan iklim investasi daerah dan pengembangan potensi unggulan daerah, mewujudkan serta meningkatkan kwalitas SDM yang inovatif, berdaya saing, unggul dan kompetitif, mewujudkan penataan dan pengelolaan sumber daya alam dan sektor unggulan daerah secara berkelanjutan serta meningkatkan infrastruktur dan konektifitas antara wilayah berbasis pulau dan gugus pulau.

“Untuk masalah penerangan listrik PLN akan mendistribusikan mesin genset secara bertahap pada tahun 2021, 2022, 2023 untuk memenuhi kebutuhan listrik di enam kecamatan diantaranya  Wetar, Wetang, Mndona Hyera, Damer, Lakor dan Marsela,” ungkapnya.

Pasangan Noach-Kilikily sebelum diberikan rekomendasi, terlebih dahulu diuji dan dicek oleh lima partai politik pengusung. Pengujian dan pengecekan ini dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya pasangan ini.

“Saya tdk ingin berjanji sesuatu untuk bapak dan Ibu serta saudara-saudara sekalian, prinsip saya, hanya datang lihat kesusahan dan kebutuhan masyarakat dan saya melakukannya, karena saya tau masyarakat MBD ingin sejahtera, mandiri dan berdaya saing, oleh karena itu kepemimpinan kami ke depan akan membenahi kemampuan SDM masyarakat,” ucapnya.

Namun untuk listrik, air bersih dan infrastruktur pendidikan kata Noach, merupakan kebutuhan masyarakat yang wajib untuk diperhatikan dan dipenuhi.

Sementara menyengkut pengelolaan keuangan daerah, saat ini Kabupaten MBD mendapat penilaian dari BPK yakni wajar tanpa pengecualian (WTP) dan itu artinya pengelolaan keuangan Pemkab MBD bersih dan ini hanya diraih saat MBD berada di bawah kepemimpinannya.

Dengan prestasi itu, masih saja ada juga yang menuduhnya tidak tahu adat dan tumpah sopi. Padahal, yang benar adalah setiap 1 Juli yang merupakan Hari Bhayangkara, wajib dilaksanakan kegiatan pemusnahan barang bukti seperti sopi serta bahan sembako yang kadaluarsa oleh kepolisian.

“Kegiatan ini pemusnahan itu telah dilakukan setiap tahun sejak bupati terdahulu pertanyaan saya sejak dulu bupati tidak dilaporkan tidak tahu adat dan tumpah sopi, namun bupati Oyang Noach yang baru jabat bupati sudah dituduh tidak tahu adat dan tumpah sopi. Padahal, bupati yang sebelumnya juga melakukan hal yang sama,” beber Noach.

Selain itu tambah Noach, isu lainnya lagi yang dihembuskan yakni tentang kebengkrutan PT Kalwedo, padahal dirinya menjabat dirut PT Kalwedo sejak 2012 namun pada tahun 2015, ia diusung menjadi calon wakil bupati MBD dengan demikian ia diganti dari jabatan sebagai dirut dengan orang lain.

“Setelah saya turun 2015 orang lain ganti dan ditahun 2017 PT Kalwedo bangkrut. Pertanyaannya apakah saya yang sebabkan kebangkrutan perusahaan ini jawabannya tanyakan pada rumput yang bergoyang,” tukasnya.

“Jika ingin wujudkan MBD sejahtera dan mandiri serta berdaulat atas pulau dan gugus kepulauan dalam wadah NKRI cobolos nomor 2 Benyamin-Ari,” cetus Noach disambut histeris terikan massa. (S-39)