DOBO, Siwalimanews – Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia, Sakti Wahyu Trenggono melaksanakan kunjungan kerja di Kabupaten Kepulauan Aru dalam rangka launching modeling kerja sama bisnis perikanan tangkap di Kabupaten Kepulauan Aru, Senin (3/6)

Saat tiba di Aru, Kota Dobo, Menteri KKP dan rombongan disambut Bupati Kepulauan Aru, Johan Gonga bersama Forkompinda setempat dan langsung meninjau dua lokasi yakni Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Dobo dan Pelabuhan Perikanan Benjina di Kecamatan Aru Tengah.

Pantauan Siwalimanews, Menteri  Trenggono bersama Tim melakukan perjalanan ke Pelabuhan Perikanan Pantai Dobo, yang menjadi salah satu lokasi pengembangan modeling Penangkapan Ikan Terukur di Kepulauan Aru, Maluku.

Di PPP Dobo, Menteri KKP melihat dan berdialog langsung dengan nelayan yang sedang melakukan bongkar muat dan penimbangan ikan hasil tangkapan dari kapal penangkap ikan di Dobo.

Pada kesempatan tersebut, dirinya mengingatkan bahwa perkembangan di PPP Dobo ini harus semakin ditingkatkan lagi, mulai dari sistemnya, administrasinya, kepatuhan pada aturan yang berlaku.

Baca Juga: Berhitu Layangkan Somasi Kedua ke Pemkab Aru

“Yang terpenting lagi, pendataan jumlah nelayan, kapal dan ABK serta hasil tangkapan dari mereka. Dari semua itu, tujuannya satu, bagaimana agar kegiatan sektor kelautan dan perikanan ini bisa memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat Dobo itu sendiri,” ujarnya.

Trenggono juga berpesan agar kesehatan para nelayan dan ABK harus diperhatikan, cek kesehatan rutin, karena keselamatan kerja itu penting.

“Saya harap nelayan kita disini bersama Pemda, Kepolisian dan TNI bisa semakin semangat bekerja sama mendukung berjalannya program modeling PIT di Kepulauan Aru,” harapnya.

Usai dari PPP Dobo, Menteri KKP bersama rombongan bertolak ke Pelabuhan Perikanan Benjina, Kecamatan Aru Tengah dengan menggunakan Kapal Pengawas Kelautan dan Perikanan RI Orca.

Setiba di pelabuhan Benjina tepatnya di PT. Industri Perikanan Arafura, menteri KKP langsung meninjau lokasi perikanan dan secara simbolis melepaskan keberangkatan dua kapal nelayan yakni KM. Dua Putra Perkasa 7 dan

  1. Putra Leo Eklusif untuk melaksanakan pencarian di laut Arafura.

Kepada Kapten kapal dan ABK, Menteri KKP berharap agar setelah melakukan penangkapan di laut agar kembali ke pelabuhan PT. Industri Perikanan Arafura untuk pembokaran.

“Saya berharap setelah kelaut agar kembali ke sini (Pelabuhan Perikanan Benjina) untuk pembongkaran hasil penangkapan dan jangan bongkar di laut,” pesannya.

Terpisah, Plt Kepala Dinas Perikanan Kepulauan Aru, Alexander Tabela mengakui bahwa kehadiran Menteri KKP di Kepulauan Aru dalam rangka melaunching modelling Penangkapan Ikan Terukur  di PT. Industri Perikanan Arafura.

“Dengan adanya kehadiran bapak menteri KKP di Aru khususnya di Pelabuhan Perikanan Pantai  Dobo dan Pelabuhan Perikanan Benjina, harapannya kesejahteraan masyarakat  di Kepulauan Aru semakin baik, PAD juga makin meningkat,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga telah menyampaikan kepada menteri KKP agar pengawasan di laut Arafura terus dilakukan dan jangan ada lagi pembongkaran hasil tangkapan di laut.

“Pa bupati tadi juga telah sampaikan kepada bapak menteri agar tidak ada lagi pembongkaran di laut dan harus di Pelabuhan Dobo atau pelabuhan Benjina. Mengingat Aru merupakan daerah penghasil sehingga harus diberikan porsi yang lebih dan tidak bisa samakan dengan kabupaten kota yang lain,” jelas Tabela.(S-11)