AMBON, Siwalimanews –  Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Maluku Jantje Wenno, minta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk lebih bersikap responsif terhadap tuntutan para pemimpin umat di Maluku.

Hal itu disampaikan Wenno, merespon persoalan yang melibatkan Penjabat Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat, Andi Candra Sa’aduddin yang dianggap menciderai toleransi antar umat beragama.

Menurutnya, persoalan yang terjadi di Kabupaten Seram Bagian Barat merupakan akibat dari penunjukan penjabat kepala daerah yang tidak memahami kultur, budaya, adat istiadat serta hubungan persaudaraan dari masyarakat di Maluku.

“Ini akibat dari penunjukan penjabat kepala daerah yang tidak memahami kultur dan adat istiadat, sehingga terjadi mis komunikasi antar masyarakat dan penjabat bupati,” ungkap Wenno kepada Siwalimanews melalui pesan WhatsApp, Rabu (14/9).

Sebagai seorang pejabat publik kata Wenno, penjabat bupati harus memahami tugas pokok dan fungsi sebagai pelayan masyarakat, bukan sebagai penguasa yang dapat bertindak sesuka hatinya.

Baca Juga: Rovik: Infrastruktur Masih Jadi Kebutuhan Vital Warga Kota Ambon

Olehnya persolaan yang terjadi antara masyarakat dan penjabat Bupati Seram Bagian Barat, harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat, dalam hal ini Mendagri Tito Karnavian untuk melakukan evaluasi ketika menetapkan seseorang sebagai penjabat bupati.

“Itu harus jadi perhatian pemerintah pusat, dalam hal ini Mendagri untuk merespon setiap persoalan yang terjadi dimasyarakat,” tegas Wenno.(S-20)