AMBON, Siwalimanews – Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa mengancam negeri-negeri yang tidak segera memiliki raja definitif akan dialihkan menjadi desa.

“Kemendagri mengatakan desa adat, yang tidak mempersiapkan raja mereka, maka akan ditarik atau dialihkan sebagai desa di tahun 2023,’’ tegas Ketua Tim Pendampingan Negeri Pemerintah Kota Ambon, Pieter Saimima, kepada wartawan, Kamis (9/2).

Ia menjelaskan pemerintah pusat memberikan deadline kepada pemerintah daerah yang saat ini belum memiliki raja segera berproses disetiap negeri.

“Kita dikasih waktu sampai 2023 ini. Kalau belum ada juga, negeri-negeri memiliki raja definitif, berarti kita akan usulkan,” ungkapnya.

Sebelumnya Penjabat Walikota Ambon Bodewin Wattimena saat pelantikan raja Negeri Laha, Kamis (5/1) mengatakan kalau di Ambon masih ada delapan negeri yang belum memiliki raja definitif.

Baca Juga: Dewan Kecam Pemprov Terlantarkan Aset Daerah

Negeri itu masing-masing Amahusu, Naku, Tawiri, Rumah Tiga, Passo, Seilale dan Batu Merah.

“Mudah-mudahan lewat pelantikan raja Laha hari ini, akan memberikan dampak positif kepada delapan negeri lainnya sehingga dapat segera diproses, penetapan kepala daerah,” tandas walikota di Kantor Negeri Laha.

Walikota mengaku pemerintah kota tidak menargetkan kapan persoalan terkait dengan penetapan raja definitif diselesaikan. Karena pemilihan raja merupakan hal internal yang harus diselesaikan masyarakat adat.

“Kita hanya memfasilitasi, mengarahkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, untuk memastikan siapa yang tepat untuk menjadi raja adalah masyarakat adat itu sendiri,” ujar walikota.

Menurutnya dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan negeri adat Naku, guna melakukan perembukan, untuk memilih siapa yang tepat untuk menjalankan tugas selaku kepala pemerintahan.

“Saya akan bertemu dengan tokoh masyarakat, tokoh adat pada hari Selasa ini. Saya berharap seluruh proses yang telah dilaksanakan bisa disepakati bersama, sehingga dalam bulan ini kita bisa lantik raja negeri Naku dan selanjutnya diikuti oleh negeri-negeri lainnya,” harapnya. (S-25)