AMBON, Siwalimanews – Kebakaran hebat kembali terjadi. Kali ini di pusat pertokoan Damai, Pasar Ngirimase, Saumlaki, Kabu­paten Kepulauan Tanimbar.

Tercatat sebanyak 61 unit tempat usaha atau kios peda­gang dan 30 kamar kos-kosan jadi korban amukan si jago merah.

Kebakaran ini diduga berasal dari kompor minyak tanah yang berasal dari salah satu kamar kos, yang terletak di belakang Pertokoan Ngrimase.

Api cepat merambat lantaran kawasan tersebut didominasi kayu, tripleks dan beberapa kios di antaranya menjual petasan.

Kapolres Kepulauan Tanimbar, AKBP Umar Wijaya menjelaskan, jika kebakaran itu berawal dari kompor minyak tanah yang lupa dimatikan. Sehingga pihaknya te­ngah melakukan penyelidikan lanjut soal peristiwa kebaran yang terjadi.

Baca Juga: Komisi V DPR akan Tinjau Kerusakan Infrastruktur di Maluku

“Kebakaran terjadi sekitar pukul 00.12 WIB yang mana sumber api diduga berasal dari kos-kosan panggung milik Samuel Gaitian diduga penyebab kebakaran berasal dari kompor yang masi menyala dan petasan,” ujar Kapolres kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Senin (12/12).

Sementara Kadir (31) seorang saksi yang juga memiliki tempat jualan di lokasi kebakaran, kepada polisi mengaku mendengar suara teriakan meminta tolong karena ada kebakaran.

Seketika saksi Kadir berlari keluar ke arah teriakan dan saksi melihat kobaran api yang sudah membesar dari arah belakang Pertokoan Ngri­mase, tepatnya dari kos-kosan Pang­gung yang berada di belakang toko.

Kata Kapolres, api cepat mem­besar dikarenakan pertokoan saling berde­ka­tan yang terbuat dari kayu dan triplek yang membuat api cepat membesar. Selain itu didalam bebe­rapa kios ada petasan sehingga turut terbakar.

Sekalipun tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun tercatat 61 tempat usaha dan 30 barak kosan yang ludes terbakar.

Lebih lanjut kata Kapolres, proses pemadaman api dilakukan oleh petugas pemadam kebakaran perso­nil Polri, TNI dan warga masyarakat setempat, kerugian yang ditaksir masih diinventarisir.

“Saat ini api sudah dapat dipa­dam­kan dan dalam proses pendingi­nan oleh petugas Damkar, berkat kerjasama yang baik pihak pema­dam, kepolisian, TNI dan warga setempat dengan peralatan pema­daman api berupa mobil pemadam semprot 1 unit, mobil suplai air pemadam kebakaran 1 unit, mobil suplai air 5000 L TNI – AL 1 unit dan mobil suplai air 5000 L  milik warga 2 unit,” ujarmya.

Walau demikian, Kapolres belum bisa memastikan berapa banyak keru­gian yang dialami dari kebakar­an hebat itu, karena pihaknya masih melakukan inventarisir,. Namun begitu Kapolres mengaku tidak ada korban jiwa.

“Terkait kerugian belum bisa dipastikan karena kami sementara menginventarisasi dan jika ada perkembangan lebih lanjut akan di informasikan,” tandasnya.

Sementara itu, beberapa warga Saumlaki kaget dengan kebakaran hebat itu. Warga dari kejauhan melihat asap mengepul dan  mem­bumbung wilayah itu.

Warga lain yang berada di lokasi kebakaran, hanya bisa membantu para pedagang mengevakuasi barang-barang dagangan yang bisa disela­matkan.

Api dengan cepat membesar dan membakar sejumlah tempat usaha, karena di lokasi ini, para pedagang menjual sembako, pakaian dan beragam kebutuhan masyarakat, termasuk petasan dan kembang api.

Selain itu, api dengan mudah menyebar dan membakar sejumlah bilik ruko karena tiupan angin yang cukup kencang. Beberapa rumah warga di kompleks Tanjung Batu, nyaris terbakar. Beruntung, mobil pemadam kebakaran tiba di lokasi dan dilakukan pemadaman.(S-26)