Menag Ajak Umat Kristen Jaga Keharmonisan Bangsa
AMBON, Siwalimanews – Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengajak umat Kristen di Maluku jaga keharmonisan bangsa. Ia juga memuji kerukunan umat beragama di Maluku. Hal itu disampaikan Menag dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekjen Kementerian Agama (Kemenag), Nizar Ali saat membuka Sidang ke-38 Sinode GPM di gedung Gereja Maranatha, Ambon, Minggu (7/2).
Menag mengatakan, Maluku tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan hasil buminya.Tapi juga dikenal dengan toleransi beragama yang tinggi, dimana masyarakatnya hidup dalam kerukunan, damai, saling menghargai dan menghormati satu dengan yang lain.
Pada kesempatan itu ia mengajak masyarakat Maluku untuk terus menjaga dari waktu ke waktu kerukunan umat beragama yang merupakan pilar kerukunan nasional yang dinamis itu.
“Umat Kristen di Indonesia memiliki tanggung jawab untuk menumbuhkan, memelihara dan melestarikan keharmonisan anak bangsa, sekalipun dalam keberagaman suku, budaya, agama dan lain-lain. Semboyan negara Bhineka Tunggal Ika harus diimplementasikan dalam kehidupan keseharian di setiap tempat dan waktu,” ujar Menag.
Pantauan Siwalima, persidagan tersebut dibawah sorotan tema “Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah datang dan Kerjakanlah Keslamatanmu”. Peserta biasa dan luar biasa yang hadir sebelum masuk ruang sidang diharuskan mencuci tangan dan dilakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas kesehatan.
Baca Juga: Warga Gereja Butuh Figur MenyejukkanSelain itu, diwajibkan menunjukan keterangan hasil non reakatif rapit antigen. Protokol kesehatan (prokes) diutamakan dalam momentum pesta iman bagi GPM ini. Sebelum memulai persidangan, dilakukan ibadah bersama yang dipimpin Ketua Majelis Jemaat GPM Sion Pendeta Diane Akywen.
Sedangkan khotbah dibawakan oleh Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gumar Gultom. Gumar dalam khotbahnya mengatakan, pandemi Covid-19 mengajarkan umat Kristen untuk menghentikan segala kegemerlapan hidup. “Dengan demikian kita mampu menjadi gereja yang menghamba kepada Allah demi kesejahteraan bersama” kata Gultom.
Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM. A.J.S Werinussa mengatakan Tuhan sangat baik, karena kebaikannya pelaksanaan sidang sinode GPM dapat digelar. “Kita memang tidak sebebas sidang-sidang sebelumnya, namun kita tetap bersyukur karena Tuhan baik bagi kita, dimana sidang sinode ini dapat dilaksanakan sesuai jadwal,” ungkap Werinussa.
Gubernur Maluku, Murad Ismail juga dalam sambutan mengatakan pelayanan GPM sejak berdiri 6 September 1935 hinngga saat ini merupakan sebuah perjalanan panjang dengan berbagai dinamika.
“Selama ini GPM telah banyak berkontribusi besar melayani masyrakat lewat berbagai pembinaan moral, spiritual, perlindungan perempuan dan anak serta HAM, memberdayakan ekonomi dan banyak hal lainnya,” kata Murad.
Olehnya itu GPM harus tetap menunjukan eksistensinya di tengah-tengah masyarakat, bangsa dan negara. Untuk diketahui, pembukaan sidang ke-38 Sinode GPM ditandai dengan penyiraman tumbuhan oleh Sekjen Kemenag dengan diawali dengan pembacaan narasi untuk mengimplementasikan moto GPM “Aku Menanam, Apolos Menyiram, Tapi Allah yang Memberikan Pertumbuhan.
Hadir pada kesempatan itu selain Sekjen Kemenag dan jajaran, anggota DPR-RI dan DPD RI asal Maluku, Ketua Umum PGI, Gubernur Maluku, Gunernur Maluku Utara, Forkopimda Maluku, para bupati/walikota se-Maluku, tokoh-tokoh agama dan undangan lainnya.
Sidang ke-38 Sinode GPM ini diikuti 34 klasis dalam wilayah pelayanan GPM dan Maluku Utara (Malut). Jumlah peserta 491 orang teridiri dari 280 peserta biasa 211 orang peserta luar biasa.
Usai acara pembukaan, dilanjutkan dengan sidang yakni Paripurna I yang meliputi penetapan peserta sidang, pembacaan tatib, pembahasan jadwal acara dan pemilihan Majelis Ketua (MK).
Hari Pertama Alot
Pantauan Siwalima, terjadi perdebatan yang cukup alot dalam penetapan peserta dan pembahasan tatib. Alhasil jadwal-jadwal sidang lainnya harus molor akibat adu mulut yang panjang dari para peserta sidang.
Sesuai jadwal, usai Paripurna I akan dilanjutkan dengan sesi Paripurna II yang meliputi laporan umum pelayanan dan keuangan. Sayangnya hal itu tidak dapat terlaksana lantaran pembahasan tatib dan penetapan peserta pada sesi Paripurna I cukup memakan waktu yang panjang yakni sekitar hampir dua jam.
Laporan umum pelayanan dan keuangan baru akan terlaksana pada hari ini Senin (8/2) pukul 10.00 WIT. Dipastikan sesi ini akan kembali alot. Selanjutnya pada sesi Paripurna III, sidang akan membahas pengantar dan pembagian komisi serta sidang-sidang komisi.
Seperti diberitakan, Satgas Covid-19 Kota Ambon memberikan kesempatan untuk peserta sidang sampai batas waktu pukul 18.00 WIT. Sidang akan dilanjutkan lagi keesokan harinya sesuai jadwal yang ditentukan panitia. (S-51)
Tinggalkan Balasan