AMBON, Siwalimanews – Masyarakat Desa Waipirit, Kabupaten Seram Bagian Barat menagih janji Bupati SBB M Yasin Payapo terkait bantuan bagi geraja di desa tersebut yang hingga kini belum terealisasi.

Padahal, penyerahan bantuan itu secara simbolis telah dilakukan sejak bulan Juni 2020 lalu oleh Sekda SBB Mansur Tuharea, saat melakukan tatap muka bersama masyarakat Waipirit, namun hingga saat ini tak ada kejelasan, kapan anggaran itu diberikan.

Awalnya,  bantuan sebesar Rp 55 juta yang dijanjikan bupati sebagian diantaranya akan digunakan untuk kegiatan Sidang Jemaat GPM Waipirit. Namun tidak adanya kejelasan soal pencairan dana tersebut membuat Sidang Jemaat Waipirit yang sudah dijadwalkan, berlangsung dengan dana seadanya.

“Janji pak bupati itu disampaikan di depan masyarakat oleh pak Sekda saat kegiatan tatap muka pada 20 Juni 2020, dan secara simbolis sudah serahkan pada kesempatan itu, namun hingga saat ini sama sekali tidak ada informasi kapan dana itu diterima,” ucap Tokoh Masyarakat Desa Waipirit, Sammy Luhukay, kepada Siwalimanews, melalui telepon selulernya, Jumat (25/9).

Ia merincikan, sumbangan dana bantuan bagi gereja ini diserakan kepada tiga bidang kegiatan, masing masing untuk AMGPM Waipirit dengan jumlah dana sebesar Rp 30 juta, selanjutnya untuk kegiatan pelaksanaan Sidang Jemaat sebesar Rp 15 juta yang secara simbolis diserahkan langsung kepada Ketua Majelis Jemaat Waipirit serta kepada kelompok lukis Rp 10 juta yang secara simbolis diterima langsung oleh penjabat kades.

Baca Juga: IMM Minta KPK Ambil Alih Kasus Korupsi di Maluku

Tidak adanya kejelasan terkait realisasi bantuan ini, kata Luhukay, berdampak pada sejumlah kegiatan gereja yang pelaksanaannya menjadi tertunda.

Mirisnya lagi, masyarakat mendapat informasi terkait bantuan yang sudah ditarik Bupati SBB tanpa ada kordinasi dan kejelasan langsung kepada masyarakat Waipirit melalui penjabat kades ataupun Ketua Majelis Jemaat GPM Waipirit.

“Sudah hampir 4 bulan ini tidak ada kejelasan, bahkan kita ndapat informasi bahwa bantuan tersebut sudah ditarik lagi oleh bupati tanpa alasan yang jelas. Nah hal ini yang kita pertanyakan,” cetusnya.

Ia berharap, ada penjelasan dari bupati ataupun Sekda, terkait janji yang tidak terealisasi tersebut.

Bupati SBB M Yasin Payapo yang coba dikonfirmasi Siwalimanews melalui telepn selulernya, Jumat (25/9) terkait persoalan tersebut, tidak merespon panggilan masuk. Bahkan pesan Whatsapp yang dikirimpun tidak dibalas. (S-45)