Masyarakat Mendukung Penanganan Covid-19 di Indonesia
Pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan belum ada tanda-tanda kapan akan berakhir. Masyarakat pun mendukung penuh kebijakan penanganan Covid-19 agar segera dapat terkendali dan pemulihan ekonomi dapat berjalan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo memastikan pemerintah pusat dan daerah kompak dalam penanganan Covid-19.
Pernyataan Doni ini sekaligus menjawab perihal sejumlah menteri sektor ekonomi yang mengkritik keputusan Pemprov DKI Jakarta dalam menetapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sebagaimana awal pandemi Covid-19.
Doni menegaskan, sebenarnya Pemprov DKI tidak pernah mencabut penerapan PSBB sejak pertama kali diberlakukan.
Oleh karena itu, statusnya hingga saat ini, wilayah Ibukota masih memberlakukan PSBB demi menekan angka penularan.
Baca Juga: Mengapresiasi Upaya Pemerintah Menjaga Daya Tahan Ekonomi Keluarga di Masa PandemiDoni juga mengakui bahwa rumah sakit yang menangani pasien Covid-19 di Jakarta, memang sudah hampir penuh. Namun menurutnya, hal ini tidak boleh membuat panik.
Ia menuturkan bahwa orang yang imunitasnya rendah akan dengan mudah terpapar Covid-19 karena daya tahan tubuhnya kurang, sehingga kita harus lasing bersinergi, dan saling membantu membnerikan informasi yang menimbulkan semangat.
Pada kesempatan berbeda, satuan tugas (satgas) Penanganan covid-19 bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memberikan dukungan hotel kelas bintang tiga untuk para dokter, tenaga kesehatan dan ruang isolasi mandiri bagi pasien covid-19.
Langkah tersebut tentu saja sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo guna mengantisipasi lonjakan kasus covid-19 di di sejumlah daerah. Dukungan hotel itu juga diberikan lantaran isolasi mandiri di rumah tidak memungkinkan untuk dilakukan. Sebab, kasus positif dari klaster keluarga juga turut meningkat.
Dukungan untuk isolasi mandiri tersebut akan dilakukan pada 9 provinsi dengan kenaikan kasus positif cukup tinggi pada beberapa pekan terakhir. Sembilan provinsi tersebut meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Bali.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, pemanfaatan hotel terselenggara atas kerjasama dengan perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) itu bertujuan pula untuk menunjang kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 di tiap-tiap daerah.
Wishnu mengatakan, Kemenparekraf turut bekerjasama dengan kementerian kesehatan (KEMENKES) guna mendukung seluruh kesiapan mulai dari tenaga kesehatan, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan serta pemanfaatan hotel tersebut.
Kemenparekraf juga telah menyiapkan dana sebanyak Rp 100 miliar dan akan digunakan untuk memenuhi segala fasilitas yang dibutuhkan dengan kapasitas 14 ribu pasien selama isolasi mandiri 14 hari, yang akan dimulai pada pekan depan.
Wishu menambahkan, hotel yang menjadi tempat isolasi tersebut harus memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan. Hotel terkait juga dilarang untuk menerima tamu selama fasilitasnya digunakan untuk menampung pasien. Hal itu bertujuan untuk menghindari munculnya klaster penularan covid-19.
Pihak kemenparekraf juga membuka peluang bagi hotel lain di Indonesia untuk bersama-sama mendukung pemerintah dalam penanganan covid-19. Wishnutama juga menekankan bahwa hotel yang ingin bergabung haruslah memenuhi syarat dan ketentuan sesuai apa yang telah ditetapkan oleh pihak Kementerian Kesehatan.
Sedangkan masyarakat yang ingin menggunakan fasilitas hotel sebagai tempat isolasi mandiri, maka wajib untuk mengantongi izin atau surat rujukan dari puskesmas setempat.
Pada kesempatan berbeda Komisi IX DPR RI mendesak Komite Penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN) agar membuat grand design pengembangan vaksin Covid-19 termasuk kebutuhan infrastruktur pengembangan, kebutuhan anggaran dan rencana vaksinasi.
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan, pihaknya mendorong Komite Penanganan Covid-19 dan PEN untuk menjalankan 3 program prioritas secara holistik dan terintegrasi. Yakni Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh, termasuk adanya alokasi anggaran yang berimbang untuk penanganan di sektor kesehatan dan sektor ekonomi.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengapresiasi Kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan mendukung penuh upaya lanjutan Gugus Tugas untuk mengendalikan pandemi virus corona di Indonesia.
Moeldoko mengatakan KSP akan memberikan bantuan masker dan sarung tangan kepada Gugus Tugas agar bisa meringankan upaya dalam menangani pandemi Covid-19. KSP telah menerima sumbangan dari PT Arista Latindo sejumlah satu juga masker dan satu juta sarung tangan untuk disalurkan ke berbagai instansi.
Penanganan Covid-19 di Indonesia tentu perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat. Hal ini serta merta agar masyarakat Indonesia bisa terbebas dari jeratan pandemi covid-19.( Raavi Ramadhan, Pemerhati Masalah Sosial)
Tinggalkan Balasan