AMBON, Siwalimanews –  Memasuki usia ke-90 tahun, seluruh kader Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku, diingatkan untuk tetap mengedepankan politik persekutuan menjelang tahun politik 2024.

Penegasan ini disampaikan Ketua Majelis Pekerja Harian Sinode GPM Pendeta Elifas Maspaitella dihadapan ribuan kader dalam rangkaian syukur HUT AMGPM ke-90 yang dilaksanakan di halaman Taman Budaya Karang Panjang, Minggu (26/3) malam.

Menurut Maspaitella, ketika AMGPM telah tiba diusia 90 tahun, sesungguhnya semua itu hanya karena anugerah Tuhan Yesus Kristus yang adalah kepala AMGPM yang dalam eksistensinya telah ikut mendukung pencapaian misi GPM.

Untuk itu, AMGPM harus lebih banyak menggalakan pendidikan bagi kader-kader yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara sehingga dapat meyakinkan gerej,a bahwa kader AMGPM tetap hidup dalam nilai-nilai kekristenan dan menjadi pelopor pembaharuan ditengah jemaat.

Dalam kaitan dengan momentum politik di tahun 2024 mendatang, kader AMGPM harus mampu mengawal demokrasi dengan tetap mewujudkan politik persatuan bukan sebaliknya mengikuti arus politik yang dapat menciderai AMGPM.

Baca Juga: DPRD Desak Pemprov Tekan Inflasi Selama Ramadhan

“Kader harus mampu mengawal politik persatuan guna menciptakan persaudaraan yang selama ini telah terbangun di Maluku dan Maluku Utara sebagai bagian dari laboratorium umat beragama di Indonesia,” pinta Maspaitella.

Sebagai bagian dari OKP, AMGPM kata Maspaitella harus mampu untuk menghasilkan program-program yang berdampak langsung terhadap upaya membantu pemerintah keluar dari persolaan pengangguran yang selama ini terjadi.

“Sebagai pimpinan GPM kami berharap semua program-program kerja AMGPM dapat diafirmasi dalam kebijakan daerah agar tercipta kolaborasi demi perdamaian sejati,” pintanya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar AMGPM Melkianus Sairdekut menambahkan, AMGPM telah tiba diusia ke-90, maka menunjukkan AMGPM terus bertumbuh.

Diusia ke-90 AMGPM sebagai kelembagaan telah memiliki 34 daerah, 237 cabang dan 1194 ranting yang tersebar di Maluku dan Maluku Utara sehingga secara tidak langsung keberadaan AMGPM dapat menentukan nasib bangsa dan daerah.

“Kami ingin konfirmasi untuk menegaskan dengan jumlah kader yang mencapai ribuan orang maka AMGPM dapat menentukan maju dan mundurnya bangsa dan daerah ini,” tegas Sairdekut.

AMGPM kedepannya kata Sairdekut akan terus terlibat aktif dalam tugas Bergereja, berbangsa dan bernegara, sehingga cita-cita pembentukan AMGPM oleh pendahulu dapat tercapai, tetapi selebihnya adalah untuk menghadirkan kesejahteraan bagi masyarakat dan gereja.(S-20)