AMBON, Siwalimanews – Pengurus Besar Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (PB AMGPM), Senin (18/7), membuka festival film pendek yang bertemakan Budaya Seribu Pulau Maluku.

Ketua Panitia Penyelenggara Festival Film Pendek Pendeta Ridho Kwalomine menjelaskan, kegiatan yang digelar Pengurus Besar AMGPM ini, ada tim yang dibentuk, yang didalamnya terdapat 8 orang dari daerah dan ranting, dengan waktu pelaksanaannya terhitung mulai bulan Juli hingga September  mendatang.

“Kita buka untuk seluruh pemuda gereja dengan berbagai syarat yang sudah kami kirimkan ke masing-masing Sekretariat, dan itu sudah diturunkan ke daerah, cabang dan ranting. Ada 3 bulan prosesnya, dan tepat 3 September, akan ada pengumuman hasil pemenang, sekaligus pemutaran filmnya,” jelas Ridho kepada wartawan di Sekretariat PB AMGPM, Senin (18/7).

Menurutnya, kegiatan ini sebagai panggung kreasi bagi pemuda gereja yang ada di Maluku dan Maluku Utara yang menjadi wilayah kerja AMGPM. Dengan itu sehingga, segmennya juga menyasar pemuda yang ada di Ternate, Bacan, Obi dan Sula serta Taliabo.

“Bukan hanya daerah, cabang dan ranting, tapi juga pemuda gereja yang berorganisir diri, tetapi keluar sebagai warga AMGPM sebagai peserta dalam perlombaan ini,” ujarnya.

Baca Juga: Usai Pesan PSK, Pria Ini Dikeroyok OTK

Selain itu, kegiatan itu juga melibatkan 3 dewan Juri,  baik lokal maupun nasional, masing-masing Bung Embong Salampessy selaku salah satu wartawan senior dan akademisi Profesor Min Soselisa, serta 1 Juri nasional Irfan Ramly, selaku pekerja film yang pernah menggarap film Cahaya dari Timur.

“Kita mau ada aspek kerja kreatif dalam dunia perfilman, tetapi juga akademisi yang memahami antropologi Maluku dan Malut, supaya kreativitas penilaian film itu tetap terjaga, sekaligus juga kita mengasah teman-teman muda yang punya kreativitas di bidang ini,” tuturnya.

Sedangkan terkait mekanismenya kata Ridho, peserta akan mengirimkan proposal dan akan dilihat standar filmnya seperti apa. Kegiatan itu juga melibatkan beberapa pihak sebagai sponsor, sebab orientasi kegiatan ini, selain pembinaan pemuda yang kreatif, tetapi sekaligus mempromosi budaya dan alam Maluku di sektor pariwisata.

Sekretaris Panitia Pendeta Nadya Manuputty menambahkan, poin dari lomba ini adalah, bagaimana mempromosikan pariwisata di Maluku dan Malut, dalam artian kegiatan itu bukan hanya sebagai wadah menampung dan memberikan ruang kreativitas bagi teman-teman muda gereja, tetapi juga bagaimana ikut menopang pemerintah mempromosikan pariwisata.

“Film ini prosesnya tidak serta merta hanya mengirimkan filmnya saja, tetapi juga kita akan melakukan pembobotan. Jadi nanti peserta yang akan mengirimkan proposal, tahapannya akan ada seleksi terhadap proposal itu, dan yang terpilih akan mengikuti pembobotan sebelum pengambilan dan pembuatan film pendek itu dimulai. Oleh karena itu, ini kesempatan bagi pemuda,” tandasnya.

Untuk teknisnya kata Manuputty, telah di-share kepada semua teman-teman yang akan ikut terlibat dan semoga ini menjadi entri poin untuk mengenal bidang perfileman.

Ditempat yang sama Sekum PB AMGPM Pendeta Richard Rwaley menjelaskan, agenda ini merupakan salah satu dari sekian banyak program yang terakomudir didalam seluruh keputusan.

Kegiatan ini bertujuan sebagai ajang promosi budaya kearifan lokal, seni dan berbagai hal yang menyangkut dengan budaya dan pariwisata yang ada di Maluku dan Malut.

“Karena itu, kami berharap seluruh rekan-rekan AMGPM berdasarkan petunjuk pelaksanaan kegiatan yang sudah disampaikan, dapat teragendakan dengan baik di daerah-daerah dan partispasi seluruh rekan-rekan di daerah,” harapnya. (S-25)