Lokasi Penertiban di Mardika Kembali Dipenuhi Pedagang
AMBON, Siwalima – Lokasi penertiban yang dilakukan tim gabungan di Pasar Mardika pada awal bulan Agustus kemarin, kini kembali dipenuhi oleh para pedagang.
Janji Pemerintah Kota Ambon melalui tim terpadu untuk menempatkan petugas pasca penertiban dilakukan, ternyata hanya omongan semata, sebagai pemanis bibir.
Pasalnya, kini, para pedagang sudah kembali menempati badan jalan untuk berjualan. Tidak, hanya itu, aktivitas di Terminal Mardika pun, kini semerawut.
Tidak ada kemacetan, justru diambil kesempatan oleh pedagang untuk kembali menjajakan jualan mereka. Padahal, lokasi tersebut telah ditertibkan tim terpadu bentukan Pemerintah Kota Ambon.
“Pasca penertiban dan penataan di awal Agustus lalu, kondisi pasar sangat rapih, dimana para pedagang tertata dengan baik, begitu juga parkiran. Tapi sekarang sudah kembali amburadul. Lantas apa tujuan dari penertiban itu,” ujar salah satu Anggota DPRD Kota Ambon, Yusuf Wally kepada Siwalimanews, di Baileo Rakyat Belakang Soya, Kamis (15/9)
Baca Juga: Kapolda dan Pangdam Cek Kesiapan Pengamanan Kunker Presiden di TualMenurutnya, Disperindag, Dishub dan Satpol PP Kota Ambon, sangat tidak konsisten dengan apa yang menjadi tujuan dalam penertiban itu.
jika OPD-OPD tersebut betul-betul niat untuk melakukan penertiban, maka mestinya, pasca pembongkaran lapak, maka sesuai janji, Petugas akan terus mengawasi lokasi tersebut.
“Bukan dibiarkan begitu saja. Sekarang mau salahkan siapa. Semua orang butuh makan. Sekarang, kalau bahasanya penertiban, maka Pedagangnya ditata secara baik, itu yang namanya penertiban, dan dampaknya juga memanimilisir kemacetan,”ujarnya.
Namun jika itu telah dilakukan, tetapi kondisi yang sama masih lagi terjadi, maka Kadishub, Kasatpol PP maupun Kadis Perindag harus dievaluasi, karena apa yang menjadi tujuan Pemerintah Kota Ambon, itu justru tidak tercapai.
“Tujuannya kan untuk menata pasar, dan itu tidak berhasil. sebulan memang bagus, tapi sekarang sudah terlihat amburadul lagi, lalu, siapa yang harus disalahkan,” cetusnya. (S-25)
Tinggalkan Balasan