AMBON, Siwalimanews – Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Marlin Leimeheriwa, M.Phil. mengatakan, alasan Banda dipilih sebagai lokasi PKM karena secara historis sudah dikenal.

“Pengunjung yang datang ke Banda memiliki berbagai motivasi mulai dari berwisata, meneliti dan lain sebagainnya maka saat ini Banda menjadi primadona bagi wisatawan,” ungkap Leimeheriwa, dalam sambutannya saat pembukaan kegiatan PKM yang dilakukan oleh Program Studi Pariwisata Budaya dan Agama dan Program Studi Agama & Budaya, Fakultas Ilmu Sosial Keagamaan, Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Ambon, di Negeri Kampung Baru, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, 6-9 Agustus 2024.

Dalam release yang diterima Siwalima, dijelaskan kegiatan PKM tersebut mengusung tema ‘Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Pengelolaan Pariwisata Berbasis Masyarakat di Desa Kampung Baru Kecamatan Banda Maluku’.

“Tema Pariwisata Berbasis Masyarakat berarti bukan pariwisata yang biasa  tetapi bagaimana nilai-nilai lokal dipertahankan, pariwisata yang dipimpin, dikelola dan dimiliki oleh masyarakat dengan harapan bahwa pariwista mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat lokal,” ujarnya.

Dikatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan sebagai upaya tanggung jawab akademik Prodi Pariwisata Budaya dan Agama dan Agama Budaya untuk mengaplikasikan dan menerapkan ilmu pariwisata kepada masyarakat Negeri Kampung Baru agar masyarakat tersebut memiliki kesadaran tentang apa itu pariwisata, apa saja potensi wisata yang dimiliki, apa saja potensi wisata religi dan budaya yang ada di Negeri Kampung Baru ini.

Baca Juga: Alaydrus Dilantik Jadi Penjabat Bupati Tanimbar

“Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu adanya kegiatan sosialisasi tentang hal-hal mendasar mengenai pariwisata yang perlu diketahui dan dipersiapkan oleh masyarakat negeri Kampung Baru,” jelasnya.

Kegiatan PKM mulai dari pembukaan, sosialisasi, dilaksanakan di balai desa Kampung Baru, dihadiri oleh raja Kampung Baru beserta staf, kelompok sadar wisata negeri Kampung Baru, staf Bumneg Kampung Baru, dan masyarakat Kampung Baru yang lainnya. Sedangkan Tim PKM IAKN Ambon terdiri dari 11 orang yakni Marlin Ch. Leimeheriwa, M.Phil. (ketua), Elviaty H. Tauran, S.Tr.Par., M.Arch. (sekretaris), Ilona Flora Salhuteru, Victor D. Tutupary, M.Phil., Nurlaila Tuanany, M.Pd., Hanry Harlen Tapotubun, MA, Vikarion Kenan Sinay, Theofania Gainau, Esay Unsula, Fence Ulare, dan Bastian Wattimury.

Raja Negeri Kampung Baru, Rachman Achmad dalam sambutannya menjelaskan, sejarah singkat Negeri Kampung Baru kepada semua peserta yang hadir. Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa PKM yang dilaksanakan kegiatan oleh IAKN Ambon adalah seiring dan selaras dengan kegiatan pariwisata yang sudah berlangsung selama ini di Banda khususnya di Negeri Kampung Baru.

“Salah satu potensi wisata religi adalah Masjid yang ada di Kampung Baru didirikan pada tahun 1500an yang awalnya berbentuk kayu namun sudah direnovasi disana terdapat museum yang berisi alquran tua yang ditulis tangan menggunakan ejaan lama,” katanya.

Kegiatan PKM dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai Sadar Wisata dan Pariwisata Berbasis Masyarakat oleh Elviaty Helinda Tauran. Kemudian sosialisasi mengenai hospitality oleh Ilona Salhuteru. Setelah itu dilanjutkan dengan Sosialisai mengenai Kode Etik Pariwisata oleh Victor Tutupary dan Sosialisasi tentang Modifikasi Daya Tarik Wisata Religi dan Budaya oleh Hanry Harlen Tapotubun.

Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan pemandu wisata yang dibawakan oleh Nurlaila Tuanany yang diikuti oleh 30 peserta dari Kampung Baru, Lonthoir, dan Merdeka. Setelah pelatihan pemanduan selanjutnya dilaksanakan diskusi bersama dan berhasil menghimpun beberapa ritus dan situs budaya mulai dari tarian, kuliner sampai pada alam yang menarik dan hampir terlupakan. Selain itu juga dirumuskan anggota-anggota Kelompok Sadar Wisata Kampung Baru yang nantinya dalam waktu dekat akan dikukuhkan oleh Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah.

Pada acara penutupan dilakukan bersamaan dengan pembukaan Pasar Senggol yang ada di Kampung Baru, Raja Kampung Baru, Rachman Achmad, dalam pidatonya berharap agar manfaat dari pasar senggol ini dapat menarik wisatawan sekaligus berterima kasih kepada IAKN Ambon yang telah terlibat dalam seluruh proses mempersiapkan Kampung Baru menjadi sebuah Desa yang siap untuk terlibat aktif dalam industri pariwisata. Ketua tim, yang diwakili oleh Ketua Program Studi Pariwisata Budaya & Agama Ilona Salhuteru, mengatakan kendati kegiatan telah selesai, namun ini adalah permulaan, dan akan dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya. Tim PKM akan terus memberikan pendampingan dan terus membuka diri untuk memberikan konsultasi bagi Negeri Kampung dalam pengembangan pariwisata. (S-08)