Lanjut PSBB, Pemkot Diminta Bangun Kepercayaan Masyarakat
AMBON, Siwalimanews – Kebijakan Pemkot Ambon untuk kembali melanjutkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi X haruslah dibarengi dengan membangun kepercayaan publik.
Seluruh elemen masyarakat harus terbiasa untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Karena itu psikologi masyarakat harus dikuatkan dengan cara menghindari informasi-informasi yang dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah secara khusus dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19.
Demikian diungkapkan Anggota DPRD Provinsi Maluku dapil Kota Ambon, Rovik Akbar Afifuddin kepada Siwalima di Ambon, Selasa (24/11).
Kata Rovik, peran Pemkot itu penting dalam melakukan sosialisasi termasuk transparan terhadap data-data Covid-19 supaya publik Kota Ambon memiliki kepercayaan kepada pemerintah.
Rovik meminta, Pemerintah Kota Ambon untuk dapat membangun kepercayaan publik ditengah masa transisi X. “Peran Pemkot itu penting baik melakukan sosialisasi termasuk transparan supaya publik Kota Ambon memiliki kepercayaan kepada pemerintah secara khusus terkait dengan informasi Covid-19,” tegasnya.
Baca Juga: Pemkab Buru Tingkatkan Operasi YustisiMenurutnya, saat ini seluruh elemen masyarakat harus terbiasa untuk hidup berdampingan dengan Covid-19, karena itu psikologi masyarakat harus dikuatkan dengan cara menghindari informasi-informasi yang dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah secara khusus dalam rangka pencegahan dan penanganan Covid-19.
Pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan institusi pemerintah sebaiknya jangan sampai menimbulkan suasana publik yang ragu-ragu dengan informasi itu, seperti hasil rapid test atau swab test.
“Semua pejabat harus hindari pernyataan yang sensitif dari ruang-ruang publik dan biarlah menjadi konsumsi internal saja, untuk dievaluasi kemudian diambil langkah-langkah penanganan,” tandasnya.
Roviq meminta, warga Kota Ambon untuk tetap konsisten dengan menaati protokol kesehatan agar dapat keluar dari zona oranye, dan jika dimungkinkan masuk kezona hijau, sehingga aktivitas ekonomi dapat berjalan secara maksimal.
“Yang jelas kami memberikan dukungan bagi pemerintah kota Ambon dan masyarakat untuk bisa beraktivitas apa saja tetapi dengan tetap menjaga protokol kesehatan karena memang kita tidak bisa secara terus-menerus diam di rumah, apalagi Kota Ambon sebagai kota pendidikan dan ekonomi harus terus bergerak,” cetusnya. (S-50)
Tinggalkan Balasan