SALAH satu tokoh masyarakat Tanimbar, Balthasar Lalamafu sebut lawan tanding mantan Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon di periode 2024 – 2029 harus menyediakan finansial yang cukup untuk bersaing melawan mantan Bupati Tanimbar itu.

Kepada Siwalima, dirinya mengungkapkan jika Fatlolon sejak 2014 telah siap dengan segala kebutuhan untuk tempuh periode pertama hingga periode kedua nanti.

“ Saya jadi saksi dan akan bersaksi kemana pun bahwa jika kekuatan finansial mantan bupati pak Fatlolon sangat siap. Berkaca dari periode 2017 dirinya mampu mulai dari proses awal hingga terpilih sebagai bupati.  Itu artinya bagi siapa saja lawannya nanti harus sediakan cost politik yang setara dengan Fatlolon atau bahkan harus sediakan lebih,” ungkap Lalamafu, di Sekretariat PF sapaan akrab Petrus Fatlolon Dua Periode, Sabtu (21/1).

Lebih lanjut kata Lalamafu, pak Fatlolon siap bertarung lawan siapa saja, namun kembali lagi jika miliki cost politik dibawah rata-rata sebaiknya jangan mencoba,” ungkapnya lagi.

Dikatakan, banyak tokoh politik menilai Fatlolon telah habis alias hilang kepercayaan masyarakat terhadap dirinya, namun bagi Lalamafu itu cerita segelintir orang yang menjustifikasi mengatasnamakan masyarakat Tanimbar.

“Banyak yang bilang Fatlolon telah hilang kepercayaan di mata masyarakat Tanimbar, terjadi penolakan di sana sini namun satu yang saya mau bilang setelah kami terjun ke desa – desa banyak masyarakat yang menanti kehadirannya,” tegasnya.

Kata dia,  terkait penolakan itu semuanya by design yang artinya karena ketakutan akan sosok Fatlolon sehingga bermain dengan cara kotor untuk melakukan pembusukan terhadap Fatlolon.

“Hal ini benar-benar terjadi dan saya sendiri yang mengalami itu, ketika di desa tertentu ada yang datang minta maaf sembari berkata, pak katong minta maaf, katong cuman disuruh untuk biking tindakan ini,” katanya.

Hal ini  kata Lalamafu,  hanya karena ketakutan akan sosok Fatlolon, kalau mau bersaing secara sehat jangan menggunakan trik kotor. Intinya masyarakat Tanimbar masih berharap pak Fatlolon kembali memimpin.

Selain isu penolakan, ada juga penilaian beberapa tokoh masyarakat maupun tokoh politik dinilai tidak objektif, mengapa dirinya bisa berkata demikian? Segala hal menyangkut pemerintahan Fatlolon dinilai buruk padahal ada hal – hal baik yang dilakukan, contohnya Lapangan Mandwriak yang jadi Ikon MTQ ke 29 Kemarin yang akhirnya seorang Presiden RI dapat mengunjungi lokasi itu.

‘Hal – hal ini saja menunjukkan bahwa Fatlolon juga berjasa bagi daerah ini. Untuk itu, mari secara objektif kita menilai, yang baik bilang baik yang buruk bilang buruk, jangan keseluruhan hanya buruk tanpa ada baiknya,” tandas Lalamafu. (S-26)