AMBON, Siwalimanews – Pasca aksi penolakan yang dilakukan warga Pelauw terhadap pengungsi Kariu, Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif, mengunjungi para pengungsi yang telah kembali di Negeri Kariu, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (22/12/).

Saat mengunjungi Kariu Kapolda didampingi Irdam XVI Pattimura Brigjen Dadang mewakili Pangdam, Aster XVI Pattimura, Danrem 151 Binaiya, Wadanlantamal IX, Karo Ops Polda Maluku, Dansat Brimob, Direktur Intelkam, Direktur Reskrimum, dan Kabid Humas Polda Maluku, maupun Kapolresta Pulau Ambon dan Dandim 1504 Pulau Ambon.

Dalam kunjungannya, kapolda dan rombongan melakukan pertemuan dengan Penjabat Bupati Maluku Tengah Muhammat Marasabessy, yang juga turut hadir bersama Ketua Sinode GPM dan para tokoh agama.

Selain itu, kapolda juga meninjau kondisi warga Kariu yang telah dipulangkan dari lokasi pengungsian di Negeri Aboru pada 19 Desember 2022 lalu.

Kapolda mengaku, kunjungan yang dilakukan pihaknya terhadap masyarakat Kariu ini merupakan bentuk perhatian dan rasa kepedulian dari TNI dan Polri.

Baca Juga: Pemda Tanimbar Salurkan BLT di Desa Olilit Timur

“Negara hadir untuk mewujudkan jalan damai untuk semua pihak,” ucap kapolda.

Kapolda mengaku, pemulangan warga Kariu sendiri dilakukan berdasarkan berbagai pertimbangan dan situasi. Memang tidak serentak seluruh pengungsi Kariu di Aboru dikembalikan, namun dilakukan secara bertahap.

Untuk itu diharapkan kepada semua pihak agar dapat menahan diri dan menjunjung tinggi rasa persatuan, kesatuan, dan semangat persaudaraan.

Mantan Kapolda NTT ini juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah turut membantu sehingga sampai hari ini seluruhnya masih berjalan aman dan terkendali.

“Kita doakan semuanya berjalan aman dan lancar tidak ada lagi persoalan-persoalan seperti ini. Saya punya komitmen dan Pangdam, bahwa persoalan yang terjadi di Maluku ini tidak hanya Kariu dan Pelauw. Kita tahu bersama bahwa banyak persoalan yang hampir sama di Maluku yang nantinya secara bertahap kita juga akan lakukan pola dan role model yang sama seperti yang kita lakukan di Pelauw dan Kariu,” tandas kapolda.

Kapolda menghimbau, kepada masyarakat agar jangan ada lagi konflik dan pertikaian yang akan menyebabkan jatuhnya korban jiwa, maupun korban harta benda. Daerah lain sudah maju membangun untuk kesejahteraan, sementara di Maluku masih sibuk berkelahi antara sesama saudara.

“Hentikan sudah pertikaian. Mari kita hidup secara aman, damai dan sejahtera,” pinta kapolda.

Kapolda mengaku, Maluku merupakan daerah yang kuat dan akan maju sejahtera apabila masyarakatnya tetap bersatu, menjunjung tinggi budaya pela gandong.

Untuk itu kapolda minta, agar masyarakat agar dapat menyelesaikan setiap persoalan menggunakan pikiran jernih, hati yang dingin, dan tidak menggunakan kekerasan.

“Selesaikan setiap persoalan dengan cara-cara damai tanpa perlu kekerasan yang hanya membawa stigma buruk bagi Maluku,” ucap kapolda. (S-10)