AMBON, Siwalimnews – Walikota Ambon, Richard Louhe­napessy mengumpulkan para kepala SMP/Madrasah Tsanawiyah dan SMA/Madrasah Aliyah dan menginstruksikan agar proses belajar mengajar tetap berjalan dari rumah.

Pertemuan berlangsung, Kamis (16/7) di Hotel Marina. Kendati SMA berada di bawah kendali Pemprov Maluku, namun juga diminta hadir, dengan alasan sekolah SMA berada di wilayah Kota Ambon.

Walikota mengatakan, pendidi­kan merupakan sektor yang sa­ngat penting, sehingga mendapat perhatian lebih dari Pemkot Ambon. “Satu sektor yang cukup serius adalah sektor pendidikan,” tandas­nya, kepada wartawan, usai perte­muan.

Dikatakan, proses belajar mengajar tetap dilaksanakan dari rumah. Belum bisa dipaksakan untuk normal.

Walikota mengaku, rekomen­dasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia juga meminta agar sekolah-sekolah mulai beroperasi pada tahun 2021. Sebab, siswa memiliki resiko tingkat kematian yang cukup tinggi dalam kasus pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dilantik Jadi Dekan MIPA, Kakisina Fokus Kembangkan Riset

“Jadi kita sudah cukup lama belajar dari rumah, tapi ini juga tidak bisa kita paksakan. Rekomendasi dari para dokter anak Indonesia itu meminta supaya sekolah-sekolah mulai beroperasi itu 2021, karena kalau tidak diperkirakan bisa 1.100.000 anak mati akibat dari pada covid ini,” ujarnya.

Walikota akan mengerahkan petugas Satpol PP untuk menu­tup aktivitas belajar mengajar jika kedapatan ada SMA yang buka.

“Ini bukan soal kompetensi kota, tapi kalau SMA buka saya suruh saya punya Pol PP tutup, karena ini terkait dengan soal kesehatan banyak orang,” tandasnya.

Walikota menjelaskan, dalam rapat sudah dibicarakan sejumlah mekanisme belajar mengajar dari rumah.

“Setelah pertemuan ini nantinya Dinas Pendidikan Kota dan Dinas Pendidikan Provinsi akan duduk bersama lalu merumuskan bagaimana panduan pendidikan bagi Kota Ambon, baik SMA, SMP, SD maupun TK dan madrasah,” jelasnya.

Selain itu juga dibahas, mekanisme belajar mengajar dalam masa pandemi Covid-19 yang akan diterapkan jika aktivitas sekolah sudah dibuka.

“Tentang bagaimana cara belajarnya, berapa jumlah siswa dalam satu kelas, maupun hal teknis lainnya di kelas, itu yang mesti dipikirkan oleh setiap kepsek. Nantinya akan diram­-pungkan oleh dinas teknis untuk dijadikan acuan bagi seluruh jenjang pendidikan di Kota Am­-bon, sehingga ada keseraga­man,” kata walikota. (Mg-6)