AMBON, Siwalimanews – Kepala Staf TNI-AD (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdrachman mengingatkan mahasiswa Unpatti untuk senantiasa menjaga nilai-nilai luhur Pancasila.

Unpatti harus berperan sebagai garda terdepan yakni pemersatu bangsa dan pengontrol sosial terhadap masyarakat.
Hal ini disampaikan KSAD saat memberikan kuliah umum di kampus Unpatti, Rabu (13/4).

Kuliah umum selama hampir satu jam itu dihadiri ribuan mahasiswa. Dalam materinya, mantan Pangkostrad ini mengangkat tema “Mahasiswa Dalam Menjaga Kesatuan dan Persatuan Bangsa”.

Dikatakan, mahasiswa sebagai kelompok intelektual harus berperan sebagai filter, sehingga tidak boleh terkontaminasi dengan pihak-pihak lain.

“Informasi banyak diterima dari sumber terbuka (internet). Ini akhirnya merubah pola pikir dan karakter generasi muda. Olehnya peran penting mahasiswa sebagai agen perubahan dapat mendorong kelompok masyarakat menjaga nilai-nilai luhur Pancasila,” tandas KSAD.

Baca Juga: Lestarikan Lingkungan, Negeri Akoon Gelar Sasi Adat

Menurutnya, pesatnya penggunaan internet berdampak kepada berkembangnya berita bohong. Berita bohong itu disebarkan melalui media sosial untuk mempengaruhi opini masyarakat demi kepentingan kelompok tertentu.

“Sebagai kelompok masyarakat intelektual, mahasiswa Unpatti tidak boleh mudah terkontaminasi dengan hal-hal mengganggu keutuhan bangsa,” ujarnya.

Mantan Pangdam Jaya itu mengingatkan ribuan mahasiswa Unpatti tentang bagaimana perjuangan pendiri bangsa ini dalam menyusun dasar negara Pancasila.

“Semangat para pendiri bangsa dalam menyusun dasar negara tidaklah mudah, terlebih ancaman kedepan yang dihadapi bangsa ini lebih kompleks, persatuan dan kesatuan terus diuji termasuk ancaman internal,” tegas KSAD.

Karakter bangsa tambahnya penting sebagai kekuatan dalam menghadapi ancaman internal tersebut.. Salah satunya dengan peran mahasiswa dalam memperkuat karakter bangsa selaku agen perubahan yang menjaga nilai-nilai Pancasila itu.

“Sebagai kampus terbesar di Maluku dan kampus orang basudara, Unpatti dalam menjaga nilai-nilai Pancasila, justru akan melahirkan sebuah ide atau implementasi dasar negara ini kepada seluruh masyarakat. Dengan kemampuan intelektual, kita dapat mengemasnya sedemikian baik dan bagus dengan narasi-narasi yang mudah dipahami sehingga masyarakat juga dengan mudah mempedomani dan tidak mudah terkontaminasi dengan orang yang sengaja mengganggu kesatuan dan persatuan bangsa,” tukas KSAD.

Ia juga menyentil soal bagaimana generasi muda harus berhadapan dengan post truth, yakni suatu era dimana kebongan dapat menjadi kebenaran dengan menguras emosi dan perasaan.

Pada titik ini tegas KSAD, mahasiswa selaku generasi muda harus berperan sebagai filter. Diakhir kuliah umumnya, KSAD menyuguhkan sebuah uangkapan manis yang menggugah ribuan mahasiswa yakni “Orang Yang Berbahagia Belum Tentu Bermurah Hati. Tetapi Saya Belum Pernah Melihat Orang Yang Bahagia Tidak Bermurah Hati”.

Unpatti Apresiasi

Rektor Unpatti, Profesor M.J Sapteno yang ikut mendampingi KSAD menyambut baik kunjungan kerja dalam rangka memberikan kuliah umum di Unpatti.

“Secara kelembagaan, kehadiran KSAD merupakan kebanggaan kami civitas akademika Unpatti dan itu diapresiasi secara positif. Unpatti sebagai kampus orang basudara karena menampung mahasiswa dari Sabang sampai Merauke.

Memperkenalkan Unpatti kepada KSAD, Rektor mengaku mahasiswa yang mengenyam pendidikan di kampus tersebut berasal dari 34 provinsi di Indonesia.

Kebanyakan itu ada di Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum termasuk provinsi atau daerah asal KSAD. “Banyak dari daerahnya pak KSAD Sumatera Utara yang ikut mengeyam pendiidkan di Unpatti,” beber Rektor. (S-07)