AMBON, Siwalimanews – Dinas Kesehatan Kota Ambon mencatat sesuai data terbaru, Rabu (23/8) warga Kota Ambon yang menjadi korban digigit anjing rabies sebanyak 26 orang, dari sebe­lumnya 16 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupe­ssy meminta warga Kota Ambon untuk tetap waspada.

“Kemarin (Senin-red) pem­berian vaksin baru sekitar 16 orang. Dan hari ini (Selasa-red) ada tambahan,” ujarnya kepada Siwalima di Ambon, Rabu (23/8).

Pelupessy menghimbau masya­rakat mengantisipasi penularan rabies, dengan memperhatikan pe­rilaku dan kondisi anjing peliharaan di rumah masing-masing.

Dia menyarankan, agar warga mau kandangkan hewan peliharaannya itu, agar tidak tertular dari anjing lainnya di luar.

Baca Juga: Lagi Tuntut TPP, Ratusan ASN Demo DPRD Aru

“Jika ada perubahan perilaku anjing seperti menjadi lebih agresif, atau yang biasanya aktif tapi kemudian jadi pendiam dan terlihat sakit, maka itu perlu diwaspadai. Jadi sebaiknya anjing peliharaan dikan­dangkan, jangan biarkan berkeliar­an,” pintanya.

Bagi warga yang merasa digigit anjing beberapa hari belakangan, lanjut Pelupessy agar segera  me­lapor ke puskesmas terdekat agar ditangani.

“Jangan sembarangan member­sihkan luka gigitan, sebaiknya segera bawa korban ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk ditangani,” tandasnya.

Sebelumnya, penjabat Walikota Ambon, Bodewin M Wattimena menjamin, kondisi masyarakat yang menjadi korban gigitan. Melalui Dinkes akan diambil  langkah medis dengan pemberian vaksin. Untuk itu, siapapun yang digigit, harus segera melapor.

“Sementara untuk penanganan anjing rabies yang bekeliaran, kita koordinasi dengan polisi untuk dibantu untuk ditembak, agar tidak memakan korban lagi,” ujar Watti­mena.

Diketahui, berdasarkan video yang beredar, satu ekor anjing rabies berwarna hitam, yang diduga telah mengigit puluhan warga itu, Senin kemarin dibunuh warga di kawasan Kapahaha, Ambon.

16 Warga

Seperti diberitakan sebelumnya, sedikitnya 16 warga di Kota Ambon menjadi korban gigitan anjing rabies yang berkeliaran disekitar kawasan Mardika, Kecamatan Srimau.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menga­ta­kan, 16 korban gigitan anjing rabies ini telah mendapatkan vak­sinasi.

Kata Pelupessy, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Per­tanian untuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar anjing tersebut ditembak mati.

“Untuk pengendalian anjingnya, itu di Dinas Pertanian, tadi saya sudah koordinasi dengan Kadis Pertanian, karena itu anjing liar, katanya sudah tidak diketahui keberadaannya, makanya akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak lain, seperti Babinsa. Itu kalau dapat langsung tembak saja,”ujar Wendy.

Pelupessy menjelaskan, sesuai tugas Dinkes maka pihaknya sudah melakukan vaksinasi terhadap korban-korban yang telah mela­porkan diri ke masing-masing pus­kesmas.

Untuk stok vaksin rabies di puskesmas-puskesmas di Kota Ambon, Pelupessy mengaku tersedia.  Sehingga dirinya menghimbau warga yang merasa menjadi korban gigitan gila untuk segera mela­porkan ke puskesmas terdekat tanpa harus menunggu jangka waktu untuk mendeteksi diri.

Sesuai data Dinkes, tambah Pelupessy tercatat 16 warga yang jadi korban gigitan anjing rabies dan bukan 41 yang beredar di masya­rakat.

“Jadi 5 orang yang divaksin di Puskesmas Belakang Soya, 4 orang di Puskeamas Rijali, Batu Merah, dan 3 orang di Puskesmas Valentine, 1 orang puskesmas Karpan, 1 orang Waihaong, 1 orang di Benteng,” jelasnya sembari menambahkan, kondisi para korban dalam keadaan baik, hanya ada luka gigitan dan cakaran anjing.(S-25)