Korban Kebakaran Ongkoliong Kembali Tagih Janji Pemkot
AMBON, Siwalimanews – Himpunan Mahasiswa Islam dan korban kebakaran ongkoliong kembali mendatangi Balai Kota Ambon untuk menagih janji pemkot terkait dana stimulan sebesar Rp 15 juta yang dijanjikan.
Para korban kebakaran dan mahasiswa ini kembali mendatangi pemkot, Kamis (8/4), lantaran mereka tak puas dengan penjelasan asisten I Alkyopas Silooy, saat aksi yang sama dilakukan pada 30 Maret kemarin.
Para demonstran ini tiba di Balai Kota sekitar pukul 11.15 WIT, dengan membawa sapnduk yang bertuliskan Korban Kebakaran Batu Merah Ongkoliong Tunggu Realisasi Bantuan Pembayaran Ganti Rugi/Stimulan sebesar Rp 15.000.000/KK yang dijanjikan Pemkot Ambon.
Tiba didepan Balai Kota, para demonstran mendesak Walikota Richard Louhenapessy dan Sekretaris Kota Ambon AG Latuheru untuk menemui mereka.
Bahkan, mereka mengancam, jika Walikota dan sekot tidak keluar menemui mereka, maka mereka akan membakar Balai Kota.
Baca Juga: Aliansi Mahasiswa IAIN Serbu Balai Kota“Saat ini bapak Walikota dan Sekot tidak ada, katong sumpah saja supaya dapa tabrak dari oto lalu mati saja,” ucap Kordinator aksi Pandi dalam orasinya.
Dijelaskan, kedatangan mereka ke Balai Kota ini, hanya untuk menyampaikan aspirasi dari para korban kebakaran Ongkoliong.
“Mana janji yang disampaikan bagi korban kebakaran, sudah mau masuk bulan puasa rumah mereka sudah rusak, bagaimana mereka mau jalankan puasa kalau kondisi seperti ini,” teriaknya.
Kedatangan para korban dan mahasiswa ini kata Pedri, bukan atas kepentingan apapun, tetapi pada dasarnya melihat realitas yang terjadi.
“Ini tinggal beberapa hari sudah puasa, kita minta supaya pemkot bisa secepatnya bertanggung jawab dan peduli terhadap warga Ongkoliong,” cetusnya.
Aswa salah satu korban kebakaran juga mengaku, sudah satu tahun lamanya Pemkot Ambon tidak bisa menepati janji yang mereka sampaikan.
“Tenda-tenda sudah bocor dan saat hujan kita basah, apalagi saat ini sudah mau masuk bulan puasa, mana janjinya pak walikota,” tandas Ibu Aswa.
Korban lainnya Hadija juga minta hal yang sama, agar Pemkot Ambon menepati janji mereka untuk memberikan stimulan kepada para korban Rp 15 juta/ KK.
“jangan hanya bisa janji, padahal tidak ada bukti, itu namanya Mulu Parlente,” ucapnya.
Hingga berita ini dipublikasikan para demosntran masih menduduki Balai Kota dan melakuka orasi secara bergantian dengan mendapat pengawalan dari anggota Satpol PP.
Mereka berjanji tidak akan beranjak keluar dari Balai Kota, sampai dengan Walikota dan Sekot menemui mereka. (S-51)
Tinggalkan Balasan