Komisi III Harap Penerangan Listrik 24 Jam di Wilayah SBB
PIRU, Siwalimanews – Komisi III DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat berharap kepada PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, agar listrik bisa menerangi empat wilayah yang ada 1×24 jam.
“Sampai saat ini empat wilayah di Kecamatan Huamual yakni Pulau Manipa, Buano Utara, dan Taniwel dan Taniwel Timur belum menikmati penerangan listrik 1×24 jam,” ungkap Ketua Komisi III DPRD SBB Abu Silawane kepada Siwalima pekan kemarin.
Dijelaskan, dalam kunjungan Komisi III DPRD SBB ke Kantor PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara, untuk memperjuangan keluhan masyarakat dan berbagai laporan di SBB terkiat sering padamnya lampu yang terjadi dan tidak beraturan dan penerangan 1x 24 jam di empat wilayah tersebut.
Wilayah yang sering terganggu pemdaman listrik, ungkap Silawane, seperti Kecamatan Manipa, Huamual Belakang, Taniwel, Taniwel Timur, Huamual, Inamosol, Elpaputih, Kairatu dan Kairatu Barat.
Lanjut Silawane, persoalan pemadaman ini sering terjadi hampir setiap saat, sampai hari ini. Oleh karena itu selaku wakil rakyat di DPRD SBB khususnya komisi sangat berharap, kepada PLN Wilayah Maluku dan Maluku Utara untuk melihat persolan yang terjadi.
Baca Juga: Bupati SBB Serahkan 1 Unit Speed Boat“Dengan sering kali terjadinya pemadaman listrik yang tidak beraturan ini perlu adanya evaluasi ulang kembali terhadap kinerja para semua kepala ranting PLN yang ada di SBB dan bila perlu diganti, karena sering meresahkan masyarakat,” pintanya.
Padahal, kata Silawane, masyarakat SBB dengan senang hati menunaikan kewajiban dalam hal aktif melakukan pembayaran rekening listrik setiap bulan, akan tetapi masyarakat dibuat resah terhadap pelayanan yang di lakukan oleh pihak PLN dalam hal ini pihak ranting.
Selain itu Komisi III juga mengingatkan, agar pihak PLN Wilayah Maluku Maluku Utara untuk melakukan evaluasi berdasarkan fakta di lapangan. “Artinya tidak hanya fokus kepada laporan yang disampaikan oleh para kepala ranting, PLN Wilayah diharuskan turun secara langsung kelapangan untuk menyaksikan problem yang ada,” ujarnya.
Sebab kata Silawane, akibat dari padamnya lampu yang tidak beraturan di SBB mengakibatkan peralatan-peralatan elektronik milik masyarakat mengalami kerusakan.
“Peralatan warga seperti TV, Kulkas dan sebagainya itu rusak karena sering padam listrik, ini harus di evaluasi,” tegasnya. (S-48)
Tinggalkan Balasan