Komisi III akui Stok Pangan Aman
AMBON, Siwalimanew – Komisi III DPRD Provinsi Maluku mengakui stok kebutuhan bahan pokok aman. Keyakinan Komisi III itu ketika melakukan pengawasan dan pemantauan di distributor dan sentra-sentra produksi lainnya.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias mengatakan, tidak ada alasan bagi pihaknya untuk tidak melakukan pemantauan terhadap kebutuhan bahan pokok masyarakat. Justru kata Anos, dengan pemantauan yang dilakukan secara rutin akan membuat koordinasi terus berjalan.
“Kami tetap pantau kebutuhan pokok. Dalam kondisi wabah Covid-19 ini tidak ada alasan bagi Komisi III selalu melakukan pemantauan di lapangan,” ungkapnya kepada Siwalima Sabtu (16/5).
Dikatakan, saat ini semua anggota DPRD Maluku sedang melakukan agenda reses dan untuk masa sidang kali ini semua anggota dewan juga diarahkan untuk tetap melakukan reses di Kota Ambon.
“Itu berarti lebih mudah bagi Komisi III melakukan pantauan kebutuhan bahan pokok,” ujar Anos.
Baca Juga: Hasil PCR Negatif, 10 Warga Waihaong DipulangkanDiakuinya, pantauan yang dilakukan Komisi III bukan hanya di pasar-pasar tradisional saja melaikan juga di gerai-gerai modern, karena saat ini masyarakat juga banyak yang ketika membeli kebutuhan bahan pokok di gerai modern, sehingga tidak terjadi spekulasi harga yang dapat membuat masyarakat panik dan resah.
Menurut Anos, proses pemantauan kebutuhan bahan pokok, Komisi III memang tidak secara terang mengatakan kepada media bahwa sementara melakukan pemantauan, tetapi yang pasti komisi akan terus berkerja untuk kesejahteraan masyarakat dengan cara kebutuhan bahan pokok tetap tersedia.
Dikatakan, selama proses pemantauan terhadap bahan pokok yang dilakukan oleh Komisi III, sampai dengan saat ini semua kebutuhan bahan pokok stoknya masih tersedia dan bahkan sampai beberapa bulan kedepan dengan harga yang masih sesuai dengan harga eceran.
“Artinya jika kedapatan harga bahan pokok mengalami kenaikan melebihi harga eceran tertinggi, hal itu langsung dikoordinasikan dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk segera ditindaklanjuti.
Selain memantau stok dan harga, Komisi III juga melakukan pengecekan terhadap produk kadaluarsa yang dapat membawah masalah baru bagi masyarakat dan sepanjang pantauan tidak ditemukan produk kadaluarga diperkuat lagi dengan data dari Disperindag dan para distributor bahan pokok beberapa waktu lalu.
Sementara itu, terkait dengan Disperindag Maluku mendatangkan 28 ton bawang merah untuk menekan harga sehingga tidak menjadi masalah bagi masyarakat, Anos mengatakan hal itu merupakan kewenangan pemerintah daerah dan komisi tetap mendukung apapun langkah untuk menekan harga barang.
Politisi Partai Golkar ini menuturkan, sebagai wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam kaitan dengan ketersediaan bahan pokok, sebab dalam kondisi ditengah pandemi saat ini kerja sama dan koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan. (Mg-4)
Tinggalkan Balasan