AMBON, Siwalimanews – Setiap sekolah di Kota Ambon baik pada jenjang SD maupun SMP sering membebankan orang tua murid dengan uang komite, Hal ini bagi sebagian orang tua tidak menjadi persoalan, namun demikian sebaliknya, bagi sebagian lainnya menjadi keluhan.

Menyikapi hal itu Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon Christianto Laturiuw kepada wartawan di Baileo Rakyat Belakang Soya, Kamis (14/9) mengatakan, sekolah mestinya tidak membebani orang tua siswa dengan besaran uang komite yang nominalnya hingga Rp50 ribu/ siswa, maupun tagihan-tagihan lainnya dengan alasan itu adalah kesepakatan bersama.

“Jangan membebani orang tua murid dengan hal-hal demikian. Kalau dikatakan itu kesepakatan, kesepakatan untuk apa? apakah untuk beli pot bunga? apakah anda sepakat untuk buat pagar sekolah, beli kursi, meja dan lainnya. Pertanyaannya, poin-poin seperti itu, apakah daerah ini tidak bisa tanggulangi?,” tanya Laturiuw.

Semestinya kata Laturiuw, hal-hal seperti demikian menjadi tanggungjawab pemerintah, tanggungjawab daerah ini untuk bagaimana anak-anak sebagai generasi bangsa kota ini maupun daerah ini agar tetap bisa sekolah tanpa harus dibebani dengan berbagai tagihan dengan alasan-alasan tertentu.

“Ini himbauan bagi semua sekolah, khusus dibawah kewenangan Pemkot Ambon, yaitu SD dan SMP, karena ada yang melapor ke kami, maka sebagai mitra dari Dinas Pendidikan, ini perlu disampaikan. Karena apa sih yang anda sepakati, masa itu daerah tidak bisa buat atau tanggulangi, lalu kemudian dibebankan ke orang tua murid,”cetusnya.

Baca Juga: Sarimanela: Tak Boleh Ada Perkada APBD 2023

Menurutnya, ada hal-hal yang bisa disepakati, tetapi bukan tagihan rutin seperti uang komite yang merupakan tagihan wajib per bulan, apalagi dengan nominal yang besar.

“Berbeda ketika bicara soal kebutuhan yang akan dilakukan atau dibuat saat itu, kemudian pihak sekolah membuat kesepakatan dengan orang tua untuk bersama-sama tanggung. Jadi misalkan  kalau ada kebutuhan apa lalu mari kumpul uang kita mau buat ini, itu beda dengan tagihan yang rutin seperti komite. Coba hitung kalau 50 ribu kali 100 atau 200 siswa, dan itu rutin setiap bulan. Uangnya mau buat apa. Jadi sekolah jangan bebankan itu ke orang tua,” tegasnya.(S-25)