AMBON, Siwalimanews – Sidang Sinode Gereja Protestan Maluku ke 38 yang sedianya digelar dalam tempo seminggu, sudah molor tiga hari. Banyak masalah yang tak transparan, hingga batasan usia calon pemimpin jadi penyebabnya.

Seperti yang sudah diprediksi banyak kalangan, bahasan serius dan paling banyak menyita waktu dan tenaga adalah komisi kriteria yang baru ditutup pada pukul 21.45, sejak dibuka dari pukul 09.00 WIT.

Sejak awal, pembahasan mengenai kri­teria pemimpin ge­reja,  jadi isu paling seksi di perhe­latan lima tahunan ini.

Pembahasan di ting­kat komisi, hing­ga  pleno Rabu (17/2) kemarin, bahasan mengenai kriteria yangpaling ditunggu-tunggu, bu­kan hanya oleh peserta, namun  war­ga gereja lainnya ju­ga setia menanti ka­bar tentang kriteria pemimpin gereja ma­sa datang.

Saat dibahas di ting­kat komisi, sudah di­ca­pai kesepakatan me­nyangkut  batasan usia calon ketua umum, yang tidak lebih dari 58 tahun, sesuai usia pensiun pendeta.

Baca Juga: Sah, Maspaitella Terpilih Jadi Ketua Sinode GPM

Namun, banyak pe­serta juga yang masih menghendaki gereja tertua di Maluku ini dipimpin oleh pendeta senior, sekalipun sudah pensiun.

Semisal AJS Werinussa, yang me­mimpin GPM saat ini. Ates, sapaan akrabnya, sebetulnya sudah me­masuki masa pensiun sejak tahun 2020 lalu, namun tetap mau men­calonkan diri dengan tentu meng­abaikan aturan baku yang selama ini berlaku.

”Ates sudah pensiun tahun lalu, cuma masih mau lai,” ujar salah satu pendeta peserta Sidang Sinode 38 yang enggan namanya ditulis ke­pada Siwalima, Selasa (16/2) siang, di Baileo Oikumene.

Menurutnya, batasan usia pensiun pendeta GPM, sudah diputuskan saat pembahasan di komisi kriteria, yang dipimpin Pendeta Ricko Riku­mahuw, beberapa waktu lalu.

“Pak Ates sudah tau tar bisa lolos, tapi masih berharap keajaiban di pleno nanti,” tambahnya.

Selain menghambat Ates, aturan itu juga ikut menahan keinginan pendeta senior sekaliber John Ru­hulessin.

Dari segi usia, mantan Ketua Sinode dua periode itu memang sudah pensiun sebagai pendeta, namun saat ini Ruhulessin yang masih menjadi staf pengajar di Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM), terikat dengan aturan batas usia 65 tahun pensiun dosen UKIM.

Karenanya, Ruhulessin yang dirindukan oleh banyak tokoh gereja untuk kembali membenahi sistim yang ada di GPM, merasa terpanggil untuk come back.

Walau begitu, Ruhulessin saat ditanya Siwalima soal kesiapannya untuk kembali memimpin GPM, menolak berkomentar.

“Saya tidak komentar. Maaf ya,” kata mantan Ketua Sinode periode 2005-2015 kepada Siwalima, Kamis (4/2) sambil menutup telepon selulernya.

Tak bisa dipungkiri, di arena si­dang, banyak dukungan yang meng­alir kepada Ruhulessin. Itu pula yang jadi salah satu penyebab alot­nya pleno komisi kriteria.

“Banyak yang menghendaki to­koh senior yang sarat pengalaman se­perti pak John untuk kembali memimpin. Beliau tokoh dan pe­mimpin besar, jadi wajar saja kalau banyak mendapat dukungan mau­pun apresiasi dari peserta sidang,” kata salah satu peserta lain kepada Siwalima, saat rehat makan siang (17/2) di Baileo Oikumene.

Pleno Alot

Tak dapat dipungkiri, pleno ko­misi kriteria paling banyak ditunggu. Karena seluruh kriteria mengenai calon pemimpin gereja dibahas di situ.

Tercatat ada 88 orang penanya, yang terdaftar dalam pleno tersebut.

Yang paling seru saat berlang­sungnya pleno, adalah batasan usia calon pemimpin gereja.

Di sini, dua kutub yang sangat besar pengaruhya di gereja, coba me­mainkan perannya, untuk melo­loskan kepentingan mereka.

Adalah kubu Werinussa dan Ru­hulessin yang dari segi usia, sudah melebihi keingianan sebagian besar peserta, yaitu 58 tahun.

“Semua cara coba dimainkan, namun mayoritas peserta bersikeras untuk tetap mempertahankan batas usia maksimal 58 tahun,” kata salah satu peserta perempuan yang minta namanya tidak ditulis.

Pleno akhirnya bisa diselesaikan sekitar pukul 21.45 WIT dengan ke­sepakatan batasan usia ketua Si­node GPM adalah 58 tahun.

Nama Calon

Sejak awal digelar Minggu (7/2) lalu, sudah beredar beberapa nama yang diunggulkan untuk memimpin GPM periode 2020-2025.

Awalnya, nama AJS Werinussa dan John Ruhulessin paling santer diperbincangkan peserta sidang.

Namun seiring dengan dinamika yang berlangsung, khususnya sela­ma komisi kriteria, nama Ates perlahan-lahan meredup.

“Antua itu skarang su 61. Dalam aturan gereja, pegawai GPM itu pensiun di umur 58. Itu berarti antua su pensiun sejak 3 tahun lalu,” ujar salah satu pendeta senior GPM yang minta namanya tidak ditulis.

Sama halnya dengan Ates, langkah John Ruhulessin juga harus terhenti, lantaran dalam aturan yang sudah disepakati dalam pleno kemarin (17/2), batasan usia pimpinan Sinode GPM adalah maksimal 58 tahun.

Itu berarti tinggal beberapa nama yang dinilai berpeluang memimpin GPM ke depan.

Adalah Elifas Maspaitella, yang kini menjabat sebagai Sekretaris Umum Sinode GPM, dinilai punya peluang besar.

Walau begitu, lelaki yang low profile ini enggan bicara banyak kala dikonfirmasi Siwalima melalui telepon seluler, Kamis (4/2) . “Saya tidak komentar. Saya minta maaf, tidak komentar biarlah proses berjalan,” ujarnya.

Nama lain yang mengemuka di kalangan peserta Sidang Sinode adalah Ketua Klasis Ambon Timur pendeta Isack Sapulette.

Ada pula nama lain seperti Sonny Hetharie, yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas Thelogia di UKIM Ambon.

Dari unsur pimpinan klasis, muncul pula nama Ricko Rikumahuw dari Klasis Pulau Ambon dan Nicky Rutumalessy dari Klasis Kota Ambon.

Calon lain yang juga disebut-sebut akan meramaikan bursa adalah Ferry Nahusona, yang kini bertugas di bagian penelitian dan pengem­bangan Sinode GPM.

Pemilihan

Sidang Sinode GPM ke 38, dikuti oleh 491 peserta, yang terdiri dari peserta biasa sebanyak 280 orang dan peserta luar biasa 211 orang yang berasal dari 34 klasis di Maluku dan Maluku Utara.

Namun yang mempunyai hak memilih hanya 280 peserta, yang terdiri dari unsur MPH Sinode 8 orang, ketua klasis 34 orang dan utusan klasis 238 orang.

Setelah berjalan 10 hari, akhirnya Sidang Sinode ke 38 sampai ke juga agenda klimaks, yaitu pemilihan Majelis Pelaksana Harian Sinode GPM, masa bakti 2020-2025.

Saat ini panitia penyelenggara bahkan sudah mempersiapakan segala keperluan, terkait pemilihan nanti. Sesuai agenda panitia, pemilihan akan dilaksanakan hari ini  Kamis, (18/2) di Gereja Maranatha.

Untuk menjawab animo warga gereja soal jalannya pemilihan, panitia akan melakukan siaran langsung melalui kanal Youtube.

“Semuanya on process,” ujar salah satu panitia yang ditemui Siwalima, tadi malam di Baileo Oikumene. (S-39/S-19/S-32/S-52)

INI nama calon pim­pinan Sinode GPM, yang me­nge­­mu­ka di arena Sidang Sino­de 38, dalam satu pekan terakir.

Adapun keseluruhan ca­lon dibagi dalam dua ka­tegori, yaitu calon Ketua Umum dan calon Sekre­taris Umum.

Ketua Umum

  1. Elifas T Maspaitella
  2. Izack Sapulette
  3. Nicky Rutumalessy
  4. Rico Rikumahuw
  5. Sonny Hetharie
  6. Ferry Nahusona

Sekretaris Umum

  1. Izack Sapulette
  2. Monike Hukubun
  3. Dana Lohy
  4. Daniel Wattimanella
  5. Nicky Rutumalessy
  6. Rudy Rahabeat
  7. Rico Rikumahuw