AMBON, Siwalimanews – Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto melakukan pertemuan dengan Guber­nur, Murad Ismail membahas rencana percepatan pembangunan kilang LNG proyek Abadi di Blok Masela di Maluku.

Pertemuan keduanya berlangsung tertutup dikediaman pribadi gubernur di kawasan Pondok Indah, Jakarta, Minggu (8/3).

“Jadi ini pertemuan itu sekaligus silaturahmi kami membahas percepatan pembahasan lahan dan kesiapan tenaga kerja lokal, karena renca­nanya pembangunan infrastruktur untuk Blok Masela sudah dimulai tahun 2021,” ujar gubernur dalam rilis yang diterima Siwalima, Minggu (8/3).

Dikatakan, Pemprov Maluku mendukung upaya percepatan pembangunan Blok Masela. Bahkan pihaknya tidak akan mempersulit proses perizinan, dan akan terlibat dalam upaya pembebasan lahan.

“Kami mendukung percepatan pembangunan Blok Masela bahkan telah memberikan izin bagi penggu­naan lahan kehutanan yang akan digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi berupa kilang LNG proyek Abadi Blok Masela,” ujar gubernur.

Baca Juga: Langkah Yoan Terhenti di Top 6

Saat ini, Pemprov Maluku telah mengeluarkan rekomendasi peng­gunaan lahan seluas 900 hingga 1.000 hektar, diharapkan dapat mengakomodasi pengolahan gas sebesar 9,5 metrik ton per annum (MTPA).

“Kepentingan Maluku agar proyek strategis nasional ini bisa berjalan karena akan memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah, sekaligus membuka lapa­ngan pekerjaan. Kita harus optimis, proyek Blok Masela akan membe­rikan dampak positif bagi masyara­kat dan daerah Maluku,” tandas­nya.

Sementara Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, sebelumnya meng­akui, proses pembebasan lahan dan perizinan biasanya menjadi momok dalam investasi. Hanya saja, untuk proyek LNG Abadi Blok Masela, pihaknya selalu berdiskusi dan menyakinkan gubernur agar dapat mendukung proses pembebasan lahan. Gubernur sendiri sangat membantu dan memberikan banyak kemudahan.

“Contohnya kemarin, waktu kami mengajukan rekomendasi untuk penggunaan lahan kehutanan dari Gubernur Maluku. Kira-kira cuma cuma 1 minggu (selesai). Faster than recommendation,” ujarnya.

Menurutnya, dengan koordinasi yang cukup baik dengan pihak pemerintah daerah, kemudahan dalam proses pengadaan lahan di proyek Masela didapatkan.

Selain fasilitas kilang, Inpex selaku operator Blok Masela juga akan membangun gas pipa untuk kapa­sitas sebesar 150 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Ke depan, ada empat fasilitas utama yang akan dibangun Inpex.

Saat ini, Inpex masih melakukan survei Amdal di fasilitas kilang LNG di darat dan FSRU. Proses survei Amdal sudah dilakukan Inpex sejak November 2019 lalu. Diperkirakan survei Amdal akan rampung dalam setahun mendatang, setelah melalui survei di musim kemarau dan hujan.

(S-39)