AMBON, Siwalimanews – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi-Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rer Nat Abdul Haris melepas 500 orang mahasiswa KKN kebangsaan ke masyarakat.

Pelepasan 500 mahasiswa ini sendiri berasal dari 70 Perguruan Tinggi di Indonesia itu berlangsung di gedung Islamic Center, Jumat (26/7) yang dihadiri sejumlah rektor termasuk, Rektor Universitas Pattimura, Fredy Leiwakabessy.

Ratusan mahasiswa ini akan tempatkan di Kota Ambon, Seram Bagian Barat, Maluku Tengah dan Kabupaten Buru. masing-masing desa akan diisi oleh 10-50 orang.

“KKN Kebangsaan selama lebih dari empat dasawarsa ini, telah berkontribusi secara positif dalam membentuk karakter mahasiswa Indonesia,” kata Dirjen Haris dalam sambutanya.

Selain itu, kegiatan ini lanjutnya harus menjadi wahana bagi para peserta untuk mengenal dan juga menghargai budaya, memiliki kemampuan komunikasi dalam berinteraksi dengan sesama serta bertanggungjawab.

Baca Juga: Penguatan Profil Pelajar Pancasila, Jaksa Masuk Sekolah

Dikatakan, pengalaman ini harus mampu membuktikan bahwa insan pendidikan  perguruan tinggi benar-benar hadir ditengah masyarakat dan dapat menyelesaikan persoalan.

Saya harap peserta KKN Kebangsaan dapat berkontribusi dan berpartisipasi dalam menemukan solusi atas persoalan di masyarakat serta dapat mengembangkan potensi yang ada di daerah KKN itu sendiri dan juga memfasilitasi terbentuknya sinergi dan kemitraan,” pintanya.

Sementara itu, Rektor Unpatti Leiwakabessy mengaku pihaknya siap menerima para peserta dan melaksanakan KKN Kebangsaan XII ini.

“Kami menyampaikan terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu. Perguruan tinggi adalah garda terakhir pembentukan SDM bagi calon pemimpin bangsa, karena itu, profil pelajar pancasila menjadi satu-satunya tujuan dari pembentukan sumber daya pemimpin bangsa, antara lain harus memiliki iman dan taqwa,” jelasnya.

Dia mengaku, para peserta hari ini bahkan seterusnya, akan melihat Indonesia dari Maluku.

“Semoga semua yang kami lakukan bisa memberikan makna bagi membangun Indonesia, terutama menuju indonesia emas tahun 2045,” tandasnya.

Sementara itu Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Retno Dwi Marwati mengingatkan kepada ratusan mahasiswa untuk berkiprah dan berkontribusi besar pada masyarakat.

“Potensi Maluku sangat luar biasa, sehingga membutuhkan banyak inovasi demi dan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Maluku,” katanya.

Berkaitan dengan itu, perguruan tinggi yang dipimpinnya lebih mengarah pada aktivitas seni dan budaya, maka objek kemajuan kebudayaan di Maluku harus dapat dipahami untuk bisa dikembangkan demi kemajuan Maluku.

“Jadi mereka harus tahu bagaimana kebudayaan di Ambon  Maluku, dari laut ke laut, pulau ke pulau, itu punya khas tersendiri.  Ada banyak budaya-budaya yang diadopsi dari budaya Portugis Spanyol maupun Belanda, dan itu menjadi khas di Maluku ini,” urainya.

Sementara itu, Rektor Universitas Siliwangi-Tasikmalaya Nundang Busaeri juga berharap, lima orang delegasi yang dikirim lebih mengenal Indonesia dari Maluku.

“Mudah-mudahan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat di Ambon dan sekitarnya dan bisa mengamalkan ilmu yang diperoleh dari perguruan tinggi, dan mudah-mudahan juga bisa lebih memberdayakan masyarakat disini,” harapnya. (S-25)