AMBON, Siwalimanews – Kementrian Dalam Negeri meminta Pemprov Maluku dan kabupaten/kota di Maluku untuk lebih mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan asli daerah.

Hal ini disampaikan langsung Inspektur VI Itjen Kementerian Dalam Negeri, Bachtiar Sinaga dalam rapat koordinasi pengawasan intern keuangan dan pembangunan tingkat Provinsi Maluku di Lantai VII Kantor Gubernur, Kamis (3/6).

Saat ini kata dia, sumber PAD di Maluku masih difokuskan pada sektor perhotelan dan pertanian, dan itu sangat menyedihkan.

“Penerimaan asli daerah di Maluku masih difokuskan kepada sektor hotel dan pertanian, ini  sangat menyedihkan,” ungkap Sinaga.

Menurutnya, pemda baik provinsi maupun kabupaten/kota, seharusnya mengoptimalkan sumber daya yang ada, apalagi Maluku memiliki sumber daya alam yang melimpah.

Baca Juga: KPI dan Fisip Unpatti Gelar FGD

Sinaga mencontohkan, pengelolaan kapal dengan tonase tertinggi di Provinsi Kepulauan Riau telah dikenakan tarif retribusi sebesar Rp 1 juta, walaupun tarif tersebut sangat tinggi dan sementara dikaji oleh pemerintah pusat.

Namun, langkah itu dapat diikuti oleh Pemda Maluku agar mendapatkan tambahan sumber PAD yang potensial.

“Satu kesempatan kepada Maluku untuk menggunakan sumber daya seperti potensi laut,” tegasnya.

Sinaga mengingatkan pemda untuk tidak tergantung dengan sumber daya minyak dan gas, sebab semua itu telah diblok oleh masing-masing investor, tetapi sumber PAD lainya harus dicari. (S-50)