AMBON, Siwalimanews – Tingginya angka kematian membuat Pemerintah Kota Ambon dan Satgas Covid-19 Kota Ambon takut mencabut status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Saat ini Kota Ambon masih bertenger zona orange atau resiko sedang dan belum mampu masuk zona kuning atau resiko rendah dan Satgas Covid-19 Kota Ambon melanjutkan PSBB transisi jilid ke XXI.

Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Ambon, Syarif Hadler mengungkapkan tingkat kematian yang meninggi merupakan faktor utama penyebab Kota Ambon tak bergerak dari peta zonasi orange.

“Penyebarannya kan sudah semakin baik. Angka kematiannya yang sedikit meningkat sehingga mempengaruhi zona kita. Karena itu PSBB kita pertimbangkan untuk dilanjutkan,” tutur Hadler kepada Siwalima di Balai Kota Ambon, Senin (26/4).

Disinggung terkait dengan aturan yang mungkin akan lebih diperketat dalam masa PSBB transisi tahap XXI ini, Hadler menegaskan pihaknya akan memberikan kelonggaran kepada masyarakat karena tingkat penyebaran sudah dapat dikendalikan.

“Tentu ada kelonggaran-kelonggaran,” tandasnya.

Dirinya menambahkan, meski begitu satgas tetap menginjak masyarakat untuk dapat menjalankan protokol kesehatan yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan selama beraktivitas di luar rumah.

Tidak hanya itu, guna untuk meminimalisir angka kematian dan mempengaruhi peta zonasi, dirinya menghimbau warga untuk tidak memeriksakan diri ke puskemas tetapi ke rumah sakit.

“Untuk yang kesekian kalinya saya menghimbau kepada masyarakat yang keluarganya sakit, untuk dibawa ke rumah sakit,” himbaunya.

Hadler mengungkapkan, Covid-19 bukan sebuah aib, jangan takut kalau ke rumah sakit difonis Covid-19, lebih baik ditangani lebih awal.

Untuk diketahui, data perkembangan Covid-19 per tanggal 25 April 2021 total terkonfirmasi mengalami penurunan dimana sekarang hanya mencapai 56 jiwa, sembuh 4780 jiwa, dan total kasus meninggal sebanyak 70 orang. (S-52)