NAMLEA, Siwalimanews – Karena kecewa dengan Gubernur Maluku, Murad Ismail yang janji untuk mengerjakan jalan Mako-Ka­yeli, Kayeli-Ilath, Kecamatan Batual tidak kunjung dibangun.

Alhasil Aliansi Pemuda Bupolo Bangkit (APBB) melakukan demonstrasi dan menuntut poros ja­lan Provinsi Mako-Kayeli, Kayeli-Ilath dikerjakan.

Puluhan pemuda ini kemudian menulis surat kepada Presiden RI, Joko Widodo di Jakarta, se­jumlah perwakilan pemu­da dari Kecamatan Bata­bual dan Kecamatan Teluk Kayeli menandatangani surat tersebut dan membubuhi jempol darah di atas tanda tangan mereka.

Demonstrasi Aliansi Pemuda Bupolo Bangkit digelar di beberapa sudut di Kota Namlea Kabupaten Buru, sejak Rabu pagi hingga jelang siang (27/9).

Sedianya, aksi demonstrasi ini dilakukan untuk menyambut keda­tangan Gubernur Maluku, Murad Ismail  di Kota Namlea guna me­nun­tut janji orang nomor satu di Maluku ini yang tidak kunjung ditepati. Namun MI tidak jadi bertandang ke sana.

Baca Juga: Sahubawa: Malteng Defisit 111 Miliar

Karena itu, saat berorasi ada beberapa pemuda yang nampak kesal dengan ketidakhadiran MI tersebut, sehingga mantan Dankor Brimob itu dikritik pedas.

Koordinator aksi, Taher Fua dalam orasi menegaskan, kalau  aksi yang mereka  lakukan itu me­rupakan keluhan masyarakat, ter­khususnya masyarakat Kecama­tan Batabual terkait janji Gubernur Maluku saat kampanye Tahun 2018 untuk membangun infrastruktur pada Kecamatan Batabual, karena sampai saat ini pernyataan tersebut belum terealisasikan.

Persoalan janji MI sapaan akrab gubernur Murad Ismail, bukan hanya terkait Infrastruktur jalan Kecamatan Teluk Kayeli sampai dengan Kecamatan Batabual saja, namun Janji terkait dengan Legalitas Tambang Gunung Botak sebagai pertambangan rakyat juga tak kunjung direalisasikan.

Taher Fua dan para pendemo ini menegaskan, kalau mereka sudah berjuang di Pemerintah Kabupaten Buru dan Pemerintah Provinsi Maluku terkait dengan ruas jalan Kecamatan Kayeli, sampai dengan Kecamatan Batabual.

“Namun tidak ada jalan keluar, jadi kami minta Presiden Republik Indonesia agar jalan Kecamatan Kayeli sampai dengan Kecamatan Batabual ditingkatkan menjadi jalan Nasional, “ pinta pendemo.

Saat berorasi di Kawasan Sim­pang Lima Namlea, Taher Fua membacakan surat terbuka yang ditujukan ke Presiden RI, Joko Widodo. Surat yang sama dituju­kan pula kepada Ketua DPR RI, Menteri PUPR dan Kepala Bappenas di Jakarta.

Taher mengatakan, sehubungan karena sering terjadinya musibah kecelakaan pada perairan laut (Tanjung Kayu Putih) serta sungai di wilayah Kecamatan Batabual Ka­bu­paten Buru, Provinsi Maluku yang terjadi di saat musim timur akibat belum tersedianya pemba­ngunan infrastruktur jalan dan jembatan yang memadai.

Sehingga untuk menghindari jatuhnya korban jiwa susulan, dengan ini mereka mohon dengan segala rasa hormat kepada Bapak Presiden Republik Indonesia agar dapat melihat jeritan dan isak tangis kami anak Bangsa di ufuk timur Indonesia.

Disebutkan lebih jauh, bahwa berbagai upaya telah dilakukan untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada Pemkab dan Provinsi Maluku guna penyele­saian pembangunan ruas jalan Mako Kayeli-Kayeli Ilath.

Namun hingga saat ini pemba­ngunan ruas jalan tersebut masih sangat jauh dari harapan rakyat,  maka melalui surat ini mereka menggantungkan harapan hanya kepada Bapak Presiden, sehingga ruas jalan Mako kayeli-Kayeli Ilath yang hingga saat ini statusnya masih sebagai ruas jalan Provinsi Maluku, agar dapat ditingkatkan menjadi ruas jalan nasional.

“Karena kami yakin hanya bapak Presiden saja yang dapat membantu kami warga di Kecamatan Batabual, Teluk Kayeli dan Dataran Waiapu, “ nantang Taher Fua. (S-15)