AMBON, Siwalimanews – Sekda Maluku, Kasrul Selang mengatakan, implementasi program padat karya Maluku belum maksimal.

Menurutnya, untuk program padat karya dibidang Pertanian, Peternakan dan Sosial telah dilakukan dengan dikucurkan­nya anggaran oleh Pemprov Maluku, namun untuk program padat karya dibidang konstruksi belum berjalan dengan mak­simal.

“Yang kita sudah kucurkan misalnya, Pertanian, Peternakan dan Sosial. Sedangkan padat karya dibidang konstruksi belum berjalan maksimal,” tuturnya.

Menurutnya, untuk menjalankan program padat karya dibidang konstruksi, Pemprov sangat berhati-hati dengan melihat daerah atau zona wilayah dari sisi kerentanan penyebaran Covid-19, sebab jangan sampai program yang menghimpun tenaga kerja terjadi penyebaran.

Kasrul menjelaskan, ditengah pandemi Covid-19, ruang gerak untuk program padat karya sangat terbatas. Misalnya, beberapa hari lalu bertempat di Desa Rumah Tiga hendak dilakukan program padat karya, tetapi ditakutkan jika ada yang terpapar dan jika hal itu terjadi siapa yang akan bertanggung jawab.

Baca Juga: Inspektorat Akui Pembangunan Kantor Disdik SBT Tanpa DPA

Karena itu, pihaknya telah meminta kepada Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman untuk dapat berkoordinasi dengan pemkab dan kota, dimana program padat karya akan dilakukan, sehingga tidak terjadi klaster baru penyebaran Covid-19.

“Kami sudah minta Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman untuk berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, karena kita hati-hati sekali jangan sampai program dilakukan terjadi klaster baru lagi,” ujarnya.

Kasrul mengharapkan, mudah-mudahan sampai dengan akhir bulan Agustus ini, semua program padat karya dapat dilakukan. Sebab saat ini sudah tidak ada proses pelelangan dan bulan September mendatang harus direalisasikan.

“Kita sudah sepakat dengan DPRD, Juli, Agustus, September adalah bulan kritis dimana          kita harus membelanjakan seluruh APBD yang dimiliki,” terangnya. (Cr-2)