Kapolda: Penjara Tempat Sadarkan Diri
AMBON, Siwalimanews – Penjara merupakan tempat untuk mengevaluasi diri, maupun tempat untuk menyadarkan diri setiap manusia yang melakukan kesalahan. Tidak ada manusia yang ingin menghabiskan masa hidupnya dengan sebuah kesalahan dan pelanggaran.
Hal itu disampaikan Kapolda Maluku, Irjen Baharudin Djafar saat berkunjung ke rumah tahanan (rutan) Polda Maluku Sabtu (29/2). Di hadapan tahanan, Kapolda mengingatkan untuk sadar diri dan jangan mengulangi perbuatannya lagi.
“Perbuatan kitalah yang mengantar kita untuk hidup di tempat ini (rutan red). Jadi rutan sebagai tempat yang paling baik untuk menyadarkan diri, maupun tempat evaluasi dari segala kesalahan dan kekhilafan, sehingga tidak lagi mengulangi perbuatan serupa,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Kapolda mengatakan semua orang ingin menjadi yang lebih baik. Tuhan itu maha pengampun dan penyayang, jika kita mau berubah. Sesungguhnya Tuhan tidak akan mengubah nasib kita, sebelum kita mau mengubah diri sendiri.
“Mari kita sadar dan berubah untuk kebaikan sebelum kita meninggalkan dunia ini,” tuturnya.
Baca Juga: Jetty Batu Prima Diduga IlegalSatu-satunya Kapolda Maluku yang memulai tugas dengan memotivasi masyarakat untuk berbuat kebaikan baru kali ini dilakukan Irjen Baharudin Djafar. Meski baru menjabat Kapolda Maluku, ia tidak hentinya memotivasi masyarakat terutama masyarakat Kota Ambon untuk hidup berbaikan dengan sesama.
Tidak hanya mengunjungi rutan, tapi rumah sakit (rumkit) Bhayangkara di kawasan Tantui Kecamatan Sirimau Kota Ambon juga ia sambangi.
Di sela-sela kunjungannya, Kapolda meminta, pasien untuk selalu mendekatkan diri kepada Tuhan, sehingga persoalan yang dihadapi bisa segera berakhir. “Saya ingin saudara-saudara baik yang ada di tahanan dan rumah sakit benar-benar membenahi dan mendekatkan diri kepada sang pencipta untuk menjadi yang lebih baik dan tidak melakukan lagi kesalahan, sehingga bisa berada di dalam rutan ini. Sebaliknya untuk yang sakit agar segera sehat kembali,” pintanya.
Jenderal yang hobi berdakwah ini mengatakan, sakit yang dialami para pasien merupakan bentuk teguran dari Tuhan agar mereka mengerti dan memahami pentingnya menjaga kesehatan.
“Dekatkan diri kepada Tuhan, memintalah kepadanya, agar kita selalu diberikan nikmat kesehatan. Sakit ini bagian dari cara Tuhan untuk menggugurkan dosa kita dan memberikan kita teguran agar lebih mawas diri menjaga kesehatan kita,” pesan alumnus Akpol 1986 itu. (S-32)
Tinggalkan Balasan